Apa Itu Gaya Kepemimpinan Servant Leader?
Leadership Coaching

Apa Itu Gaya Kepemimpinan Servant Leader?

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Jika dipahami secara terpisah, pemimpin dan pelayan, dua kata ini arti harfiahnya berlawanan. Namun di dalam dunia kepemimpinan, dua kata ini digabung menjadi satu dan membentuk suatu gaya kepemimpinan baru yang kini banyak diterapkan di organisasi maupun perusahaan, yaitu pemimpin yang melayani.

Pemimpin yang melayani (Servant Leader), pertamakali dicetuskan oleh Robert K. Greenleaf dalam salah satu tulisan essainya di tahun 1970. Essainya ini kemudian dikembangkan lagi dan disusun menjadi buku yang berjudul "Servant Leadership", yang terbit pada tahun 1977. Meski sudah ada sejak hampir setengah abad lalu, namun gaya kepemimpinan "Pemimpin Pelayan" ini baru banyak digali dan diterapkan pada tahun-tahun belakangan.

Seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan melayani akan menjadikan dirinya "pelayan" bagi semua yang berada dibawah kepemimpinannya. Semuanya ini dilakukan dalam semangat demi terwujudnya tujuan organisasi.

Baca juga Seperti Apa Gaya Kepemimpinan Transformasional Itu?

Seorang pemimpin pelayan akan membantu bawahannya dengan menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh mereka dalam melakukan pekerjaannya mewujudkan tujuan organisasi. Selain itu dia juga akan menjadi pelatih yang menunjukkan jalan kepada bawahannya untuk supaya bisa mengembangkan potensinya sampai semaksimal mungkin.

Konsep Servant Leader (SL) ini lebih dikembangkan lagi kemudian oleh Larry Spears, dengan menyusun 10 karateristik seorang pemimpin pelayan, yakni:

1. Mendengarkan (listening)

Pemimpin yang suka mendengarkan orang lain, kemudian membantu memperjelas apa yang diinginkan bawahan/timnya.

2. Empati (empathy)

Pemimpin yang berusaha memahami orang-orang disekitarnya dan mampu berempati dengan orang lain.

3. Penyembuhan (healing)

Pemimpin yang mampu menciptakan penyembuhan emosional, dan hubungan dengan dirinya sendiri, atau hubungan dengan orang lain.

4. Kesadaran (awareness)

Pemimpin yang mempunyai kesadaran untuk memahami permasalahan yang melibatkan etika, kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi tersebut dari posisi yang seimbang dan lebih terintegrasi.

5. Persuasi (persuasion)

Pemimpin yang akan selalu berusaha meyakinkan orang lain, daripada memaksa mereka untuk patuh. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara model kepemimpinan tradisional yang otoriter dengan kepemimpinan Servant Leadership.

6. Konseptualisasi (conceptualization)

Pemimpin yang akan melihat masalah dari perspektif konseptualisasi, ia berfikir secara jangka panjang (visioner), dan dalam cakupan yang lebih luas.

7. Kejelian (foresight)

Pemimpin yang selalu jeli dan teliti dalam memahami kejadian-kejadian di masa lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi di masa depan dari suatu keputusan yang diambil.

8. Keterbukaan (stewardship)

Pemimpin yang akan menekankan keterbukaan dan persuasi untuk memperoleh kepercayaan dari orang lain.

9. Komitmen untuk Pertumbuhan (commitment to the growth of people)

Pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab untuk selalu berusaha meningkatkan pertumbuhan profesional karyawan dan organisasi.

10. Membangun Komunitas (building community)

Pemimpin yang mempunyai keterampilan untuk membangun dan mengembangkan komunitas.

Dari penjelasan singkat di atas, apakah Anda termasuk pemimpin dengan kategori seperti itu atau memiliki gaya kepemimpinan lain, misal gaya kepemimpinan transformasonal, transaksional, demokratis, otoriter, partisipatif, atau situasional. Masing-masing gaya kepemimpinan memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri dan tidak ada yang salah jika Anda menerapkan salah satu gaya kepemimpinan yang ada. Jadi, Anda termasuk tipe pemimpin yang mana?

Maksimalkan potensi kepemimpinan Anda dengan bantuan Leadership Coach kami.

Related Posts