Cara Menjadi Pemimpin yang Tepat Bagi Generasi Milenial
Leadership Coaching

Cara Menjadi Pemimpin yang Tepat Bagi Generasi Milenial

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Menjadi pemimpin yang baik bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan. Beberapa pemimpin atau manajer juga melakukan kesalahan ketika bekerja dengan anggota tim yang merupakan generasi milenial. Mereka berharap orang lain untuk melakukan perintahnya bukan mencontoh aksinya.

Masalah yang kerap muncul adalah bahwa orang melakukan apa yang dilihatnya. Jika pemimpin di organisasi Anda berdedikasi, perhatian, dan produktif di tempat kerja, maka model kepemimpinan seperti inilah yang layak untuk diikuti.

Beberapa karaktersitik umum dari generasi milenial yang harus diketahui adalah sebagai berikut:

1. Passionate

2. Tidak takut mengambil risiko

3. Bisa membuat prioritas untuk keseimbangan positif antara hidup dan pekerjaan

4. Berorientasi pada misi dan nilai

5. Spontan

6. Pemikir global dan komunikator antar budaya

Dari enam karakteristik di atas kitab isa menyimpulkan bahwa mengelola milenial adalah sebuah tantangan besar. Generasi ini memerlukan stimulasi yang berkelanjutan, sesuatu yang tidak begitu diperlukan oleh generasi Baby Boomers atau Gen-X. mereka ingin dan membutuhkan teknologi di dalam setiap aspek pekerjaannya, dan generasi milenial itu rerata kreatif.

Tidak ada yang salah dengan karakteristik yang dimiliki oleh generasi milenial, hanya saja cara kerja mereka berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin bisa menyebabkan rasa frustasi bagi para manajer. Dengan memahami cara berpikir milenial inilah maka Anda akan bisa mengelola kekuatan dan kelemahan mereka dengan lebih baik.

Baca juga Resep Menyatukan Perbedaan Melalui Lingkungan Kerja yang Nyaman

Dibutuhkan strategi untuk mengelola tim yang beranggotakan generasi milenial untuk mencapai kesuksesan bersama. Beberapa langkah di bawah ini mungkin bisa Anda coba untuk pengelolaan tim yang lebih baik, sebagai berikut:

1. Membuat Grup kerja

Dalam satu tim terdiri dari beberapa grup berbeda sesuai ruang lingkup kerjanya. Generasi milenial tumbuh dengan bayangan jejaring sosial jadi nyaris semuanya tidak mengenal dunia tanpa jejaring sosial. Oleh karena itu, milenial cenderung bekerja dalam grup karena mereka lebih bisa membuat keputusan yang baik ketika menerima input dari banyak sumber berbeda.

2. Feedback dan Training

Mitos yang hadir di antara lingkungan kerja generasi milenial adalah mereka membutuhkan validasi yang konstan. Feedback adalah hal yang sangat penting bagi mereka dan kebanyakan mereka melakukan pengembangan dan pembelajaran yang terus menerus untuk inovasi.

Milenial juga membutuhkan banyak training berkaitan dengan perubahan yang terus ada pada aspek teknologi. Mereka yang bersaing dengan realita seperti itu membutuhkan banyak training untuk menyelesaikan tugasnya dan feedback untuk memberitahukan bahwa pekerjaan mereka berjalan baik sesuai perubahan yang ada.

3. Menyediakan Teknologi

Generasi milenial menginginkan teknologi di setiap segi pekerjaan mereka. Dan karena mereka tumbuh dengan hal itu maka mereka merasa cukup nyaman menggunakan teknologi dengan efektif dan efisien. Bagi manajer, hal ini berarti memberikan kesempatan pada milenial untuk membuat perubahan pada sistem operasional yang ada.

Tanyakan pada mereka bagaimana mereka bisa menggabungkan teknologi terbaru ke dalam lingkungan kerja dan Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi tersebut.

4. Memberikan Motivasi

Milenial cenderung senang dengan progress, kreatifitas, dan koneksi sosial. Jik Anda sebagai manajer bisa menggunakan hal tersebut menjadi sebuah motivasi maka mereka akan lebih terkoneksi dengan Anda. Pahamilah kebutuhan generasi milenial untuk kreatifitas dengan menyemangati mereka berpikir tentang inovasi. Anda bisa mendiskusikan hal ini setiap minggu kemudian mengimplementasikan solusi terbaiknya.

5. Fleksibel

Antara kehidupan sehari-hari dan pekerjaan adalah penting bagi milenial dimana mereka bersedia untuk berkorban demi mencapai hal tersebut. Artinya, mereka harus membuat jadwal kerja yang sesuai dengan cara hidupnya alih-alih sebaliknya. 

Kreatif membuat jadwal dengan mempertimbangkan jam kerja dan hari libur yang cocok karena beberapa orang mungkin libur di hari Senin sedangkan yang lain libur di hari Jumat, dan ada juga yang memiliki jadwal libur di hari Rabu. Fleksibel disini artinya Anda harus mencari waktu yang tepat bagi semua tim agar bisa hadir di waktu yang sudah ditentukan tersebut.

Mengimplementasikan perubahan dalam manajemen untuk mengakomodasi perilaku genrasi milenial tidaklah buruk, karena Anda bisa menuai hasil yang baik hari ini atau di masa depan. Mengelola milenial dengan cara yang bisa dipahami oleh mereka akan meningkatkan kesehatan moral dan keterikatan yang lebih baik dengan anggota tim.  

Perubahan ini mungkin tidak mudah untuk dijalani dan mungkin dipandang tidak penting, terutama bagi manajer yang terbiasa dengan gaya manajemen lama. Namun, menggabungkan strategi di atas untuk mengelola milenial akan berbuah hasil yang layak bagi tim.

Untuk membantu Anda melangkah lebih jauh sebagai seorang manajer, kami menyediakan pendampingan khusus yang bisa membantu Anda memahami karakter unik generasi milenial, termasuk mengetahui cara menginspirasi mereka dan membangun kerjasama kolaboratif yang lebih baik melalui paket premium coaching bersama coach pilihan Anda di Visecoach.

Maksimalkan potensi kepemimpinan Anda dengan bantuan Leadership Coach kami.

Related Posts