Masihkah Menggunakan Manajemen Tradisional?
Business Coaching

Masihkah Menggunakan Manajemen Tradisional?


Perdagangan bebas dan globalisasi memungkinkan adanya percampuran dari beraneka ragam perilaku konsumen, pasar dan perusahaan berskala lokal, nasional dan global. Pelanggan dapat berpindah secara tiba-tiba atau tanpa diduga muncul pesaing baru.

Perbedaan peraturan, budaya, etika dan nilai-nilai antar negara dapat menjadi salah paham dalam berbisnis. Para pemimpin organisasi akan menghadapi banyak tantangan antara lain perubahan pasar, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, etika bisnis dan CSR.

Lingkungan global yang bergejolak telah memaksa pemimpin organisasi berpikir out of the box, berkomunikasi efektif dengan rekanan yang memiliki latar belakang budaya berbeda dan untuk memenuhi misi organisasi serta menciptakan value creation bagi pemangku kepentingan.

Dahulu, bisnis dengan manajemen tradisional cukup berhasil karena bisnis berjalan dengan lambat yang mudah untuk diantisipasi dan ditangani para pemimpin perusahaan. Namun, sekarang pasar berubah begitu cepat dan kemajuan teknologi mempercepat persaingan pasar.

Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah cepat, sangat penting untuk memperbaiki struktur organisasi dengan pendekatan bisnis modern dengan manajemen global yang memungkinkan bisnis dapat mengatasi perubahan lingkungan

Manajemen Tradisional

Struktur organisasi manajemen tradisional umumnya seperti sistem militer yang hierarkis, terorganisir dan disiplin. Kekuasaan mengalir vertikal dari atas ke bawah atau komando, sedangkan tanggung jawab diberikan dari bawah ke atas.

Setiap departemen memiliki aturan sendiri-sendiri dengan kepala departemen bertanggung jawab melaporkan kepada atasan. Karyawan secara ketat mengikut strategi bisnis, job description dan bertanggung jawab kepada atasan. Organisasi ini secara umum cenderung kaku.

Baca juga Pentingnya Mempelajari 6 Langkah Utama dalam Market Research

Kelemahannya adalah keputusan menjadi lama karena melalui beberapa lapisan manajemen dan harus melakukan pertimbangan. Komunikasi terkadang mudah terdistorsi karena arahan dari atasan dapat diterjemahkan berbeda oleh bawahan.

Namun, bukan berarti manajemen tradisional tidak punya kelebihan. Kelebihannya adalah organisasi sederhana, mudah dipahami dan dijalankan oleh karyawan. Organisasi menjadi disiplin karena ada rantai komando dari atas ke bawah dan menghindari adanya konflik.

Manajemen tradisional cocok untuk industri yang menghasilkan barang. Namun kemajuan teknologi digital saat ini perusahaan tidak hanya menghasilkan produk tetapi juga layanan yang bersentuhan dengan pelanggan.

Manajemen Modern

Sedangkan manajemen organisasi modern lebih fokus pada jaringan dan kolaborasi, menekankan pada unsur komunikasi dan pentingnya mengintegrasi kepentingan individu ke dalam organisasi melalui pengembangan keahlian, pengalaman, kepercayaan diri, fleksibilitas dan toleransi.

Manajemen Tradisional Vs Manajemen Modern

Membandingkan manajemen tradisional dengan manajemen modern terdapat beberapa aspek perbedaan, antara lain:

Pertama, Stabilitas

Organisasi tradisional umumnya stabil dalam aktivitas dan kemajuan bisnis. Sedangkan organisasi modern lebih dinamis dalam hal strategi bisnis yang membutuhkan proses dalam menghadapi perubahan.

Kedua, Fleksibilitas

Struktur organisasi dalam manajemen tradisional adalah tetap, manajemen dan strategi organisasi cenderung kaku. 

Organisasi modern selalu meningkatkan alur kerja dan memperbaharui keunggulan kompetitif. Karyawan dituntut memiliki ketrampilan dan pengetahuan untuk terhubung dengan pelanggan.

Ketiga, Kerja tim

Dalam manajemen tradisional menerapkan hierarki vertikal yang fokus tanggung jawab bawahan kepada atasan. Sedangkan manajemen modern adalah hierarki horizontal yang lebih fokus pada kerja sama, kerja kolektif dan kolaboratif membantu perusahaan terwujudnya efisiensi kerja.

Keempat, Semangat kerja

Manajemen modern memungkinkan karyawan memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas untuk memenuhi pekerjaan mereka, yang bermanfaat untuk membangkitkan semangat kerja.

Kelima, Kebijakan manajemen

Kebijakan manajemen tradisional cenderung konservatif yang umumnya mengikuti peraturan tradisional, alur kerja statis bertujuan mempertahankan manajemen dan strategi bisnis. Sedangkan manajemen modern akan melakukan modifikasi, membuat strategi bisnis dan manajemen yang fleksibel.

Bisnis Tradisional Vs Bisnis Modern

Perspektif manajemen juga erat kaitannya dengan bisnis, berikut ini perbedaan antara bisnis tradisional dengan bisnis modern.

Pengertian

Bisnis tradisional adalah bisnis yang fokus pada produksi dan distribusi produk untuk keuntungan pribadi. Sedangkan bisnis modern adalah organisasi bisnis dengan cara mengikuti keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Orientasi

Bisnis tradisional berorientasi pada keuntungan, sedangkan bisnis modern berorientasi pada pelanggan dan masyarakat.

Asal usul

Bisnis tradisional membutuhkan produsen untuk menjual produksinya supaya mendapatkan keuntungan. Namun manajemen modern berasal dari keadaan pasar yang kompetitif, kerangka hukum bisnis dan adanya konsumen.

Pilihan konsumen

Bisnis tradisional tidak menerapkan aturan pada konsumen. Dalam bisnis modern, konsumen merupakan dasar dari bisnis.

Asumsi

Bisnis tradisional beranggapan pelanggan akan membeli produk yang tersedia dengan harga lebih murah di pasar. Bisnis modern percaya pelanggan akan bertahan, jika produknya aman, produk dibutuhkan pelanggan dan dapat melindungi kepentingan masyarakat.

Kepemilikan dan manajemen

Bisnis tradisional dimiliki oleh anggota keluarga dan dikelola oleh teman dan kerabat. Bisnis modern dimiliki secara luas oleh publik dan dikelola oleh para manajer profesional.

Lingkup area

Bisnis tradisional terbatas pada daerah setempat. Bisnis modern akan perluasan wilayah secara global.

Kesimpulan

Manajemen tradisional memiliki keterbatasan dan tidak dapat mengikuti perubahan global yang begitu cepat karena berbagai faktor terlibat di dalamnya mulai dari sosial, hukum, politik, dan ekonomi, maka diperlukan pentingnya koordinasi dan kolaborasi.

Konsep bisnis tradisional adalah bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal melalui produksi dan pemasaran produk. Aktivitas manusia yang diarahkan untuk meraih kekayaan melalui pertukaran barang dengan uang.

Manajemen modern menekankan bagaimana individu berkontribusi pada organisasi dan kinerja perusahaan, menerapkan manajemen secara berkualitas melalui pembelajaran, pengembangan keahlian dan penilaian kinerja menyeluruh.

Konsep bisnis modern adalah bisnis yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Bisnis modern sangat terikat pada konsumen, tanpa konsumen maka bisnis tidak akan terwujud. Perusahaan sekiranya dapat menjawab keinginan dan kebutuhan konsumen. 

Raih kesuksesan bisnis Anda dengan bantuan Business Coach kami.

Rujukan:

www.ukessays.com

www.ilearnlot.com

{$detail->author->name}}
Kris Banarto, CPC

Business, Sales and Life Coach Check the profile at https://visecoach.com/kris-banarto

Related Posts