Realita Pola Asuh Anak Orangtua Milenial Masa Kini
Parenting Coaching

Realita Pola Asuh Anak Orangtua Milenial Masa Kini

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Jumlah kelompok milenial hari ini (berumur antara 18-34 tahun) di dunia berjumlah sekira 75 juta orang, melebihi jumlah generasi lainnya termasuk generasi Baby boomers. Dan kini, banyak dari generasi milenial sudah menjadi orangtua muda yang akan membentuk perilaku generasi di masa depan.

Sebagian dari keluarga milenial mengalami peralihan aspek sosial yang tidak dialami oleh generasi sebelumnya. Banyak anak yang tumbuh di dalam keluarga dimana kedua orangtuanya bekerja, atau banyak juga anak-anak yang berada dalam keluarga dengan satu orangtua saja. Dan, banyak para ibu sekarang yang juga bekerja dan menghasilkan uang sendiri.

Lalu, bagaimana cara orangtua milenial membesarkan dan melakukan pendekatan pada anak-anak zaman now? Faktor kunci apa yang menentukan gaya pengasuhan anak orangtua milenial ini? Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui:

1. Orangtua milenial lebih sibuk namun banyak menghabiskan waktu bersama anak-anaknya

Ada miskonsepsi tentang gaya pengasuhan anak hari ini yaitu banyak orang menganggap bahwa orangtua zaman sekarang tidak memiliki ikatan batin yang kuat dengan anak-anaknya dibandingkan orangtua di generasi sebelumnya. Namun, hal itu tidak benar. Karena, ternyata meskipun kedua orangtua bekerja namun mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak dibandingkan orangtua generasi tahun 50-an.

Bukan pula hanya ibu yang terlibat dalam pengasuhan anak, tetapi juga ayahnya. Menurut riset dari Universitas Boston, ayah milenial lebih antusias mengenai tugas mengasuh anak daripada para ayah di generasi sebelumnya. Faktanya, banyak orangtua milenial bisa berbagi tugas dalam tanggungjawab mengasuh anak meskipun keduanya sudah tidak bersama lagi. Artinya, keseimbangan antara pekerjaan dan pengasuhan anak dibagi rata oleh kedua orangtua.

2. Orangtua milenial memiliki nilai pengasuhan anak yang positif dibandingkan menerapkan disiplin yang otoriter

Di sekira abad 20-an penerapan disiplin yang ketat dianggap wajar sebagai cara yang baik untuk membentuk perilaku anak. Namun, keluarga hari ini lebih menerapkan perilaku positif dibandingkan memberikan hukuman negatif.

3. Orangtua milenial lebih mengutamakan kebersamaan

Banyak keluarga menganggap momen makan bersama sebagai cara untuk kumpul keluarga, namun kini dimana kedua orangtua juga bekerja maka momen itu tidak terlalu diutamakan. Keluarga milenial menemukan cara lain untuk mendapatkan kebersamaan keluarga yaitu di akhir pekan. Bagi kebanyakan keluarga, akhir pekan merupakan waktu kebersamaan dengan keluarga yang tidak dapat dihindari.

4. Orangtua milenial mengedepankan keamanan

Keluarga hari ini, terlepas dari jumlah income atau level pendidikannya, selalu berusaha membuat anak-anaknya aman sebisa mungkin. Tidak ada protes ketika orangtua memasang car seat di dalam mobil, memakaikan topi atau helm saat anak-anak bersepeda, atau ketika orangtua membatasi penggunaan internet saat malam hari.

Baca juga Cara mengatasi Tantrum Anak di Tempat Umum

Darimana orangtua milenial mendapatkan tips-tips keamanan informasi yang luas? Dari internet tentu saja. Orangtua milenial merupakan generasi pertama yang secara berkelanjutan bisa mendapatkan tips keamanan dan keselamatan anak hanya dengan mengetukkan jarinya di layer handphone saja.

5. Orangtua milenial cenderung membuat jadwal untuk segala hal

Bukan berita baru jika anak-anak zaman sekarang hidup lebih terjadwal dari anak-anak di generasi lalu. Hal ini merupakan refleksi langsung dari kehidupan professional orangtuanya.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka bagi Anda generasi milenial yang sudah menjadi orangtua wajib mengenali diri Anda sendiri agar dapat membesarkan anak dan membangun pola asuh yang tepat di zaman serba digital dan menantang ini.

Anda bisa mendapatkan program pendampingan khusus dari kami disini dimana program coaching ini akan membantu Anda untuk:

1. Mengenali pola pikir dan tindakan sebagai orang tua "baru" di usia millennial.

2. Memahami aspek psikologis anak di fase pertumbuhan yang membutuhkan perhatian khusus.

3. Menemukan cara efektif dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan emosi dengan anak yang punya karakter beragam.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami.

Related Posts