Intention (Itikad)
Saya memulai hari dengan niat positif dan membuka hati untuk menerima segala kemungkinan:
Saya menjadwalkan waktu khusus untuk mengheningkan pikiran dan melapangkan hati di sela-sela aktivitas harian yang kadang sangat sibuk dan menyita energi:
Saat saya merasa ada yang salah dengan diri ini, saya meluangkan waktu untuk memulihkan pikiran dan perasaan agar fokus kembali pada tujuan yang saya ingin capai:
Sebelum mengambil keputusan penting, saya mempertimbangkan dampak dan konsekuensi yang mungkin akan timbul:
Saya menutup hari dengan refleksi diri dan menyiapkan hati dengan rasa syukur atas apa yang akan terjadi pada hari berikutnya:
Presence (Kehadiran)
Di aktivitas sehari-hari, saya dapat merasakan penyatuan antara pikiran, perasaan dan tindakan untuk mendapatkan pengalaman terbaik di setiap momen aktivitas tersebut:
Ketika gangguan dan interupsi terjadi, saya mampu meregulasi pikiran dan emosi agar kondisi mental tetap utuh terjaga:
Saya mengizinkan pengalaman apa pun untuk muncul di setiap momen keseharian saya. Meski ada kejadian yang tidak diharapkan terjadi, saya menerimanya dan berupaya untuk menarik pembelajaran berharga:
Saat berinteraksi dengan orang lain, saya berupaya hadir sepenuhnya untuk mendengarkan, merespon, dan mengelola diri untuk tidak melabel negatif terhadap situasi yang muncul:
Saya mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain dan menciptakan kesempatan untuk berkontribusi melalui tindakan yang memberi manfaat bersama:
Attention (Perhatian)
Saya terbiasa mendengarkan bunyi dan suara di sekeliling saya seperti burung berkicau, angin berdesir, mobil melintas atau suara dan bunyi lain yang muncul secara natural di lingkungan sekitar:
Saya memerhatikan bentuk, warna, komposisi dan elemen visual lain dari benda-benda yang saya lihat di sekitar saya:
Saya mampu mengenali sensasi yang terjadi di tubuh saat saya makan, minum, mandi, dan aktivitas-aktivitas lain yang melibatkan interaksi fisik:
Saya peka terhadap reaksi di pikiran dan sensasi emosi di badan yang muncul akibat pancingan kejadian yang saya tidak inginkan:
Saya menyadari saat mengalami perasaaan khawatir, takut, cemas atau emosi lainnya dan mampu memulihkan keadaan mental untuk tidak terjerumus lebih jauh:
Perception (Persepsi)
Saya memiliki empati untuk memahami keadaan orang lain dari keyakinan adanya faktor-faktor di luar pengetahuan saya yang mungkin mempengaruhi tindakan mereka.
Saat mengalami kejadian buruk, saya menerimanya secara netral dan berusaha untuk menarik makna atau hikmah yang mungkin terkandung didalamnya.
Saya berupaya untuk bersikap obyektif ketika terjadi perbedaan pendapat dengan orang lain dan mengelola emosi agar tidak bertindak judgmental (menghakimi).
Saya mampu menjaga kesabaran untuk tidak terburu-buru memaksakan keinginan dan menyadari adanya faktor-faktor di luar kendali yang mempengaruhi keinginan saya tersebut.
Saya meluangkan waktu untuk melakukan kontemplasi atas kejadian-kejadian yang saya alami dari cara pandang yang lebih luas agar saya dapat memperoleh pembelajaran bermakna.
© Visecoach. 2025 Powered by Coaching Indonesia. All rights reserved.