Seorang anggota tim mengeluh merasa tidak berkembang.
Apa responsmu?
Memberinya lebih banyak tugas agar dia merasa dipercaya.
Arahkan dia ke bagian HR untuk career planning.
Minta dia ikut pelatihan pengembangan diri.
Bertanya apa yang dia butuhkan untuk merasa berkembang dan apa definisinya tentang “berkembang”.
Kamu baru saja gagal dalam uji coba metode kerja baru yang kamu inisiasi sendiri. Tim kehilangan kepercayaan, dan kamu merasa malu. Minggu depan, kamu diminta mempresentasikan metode lain ke manajemen.
Apa yang paling mungkin kamu lakukan?
Menolak presentasi karena merasa belum siap dan butuh waktu membangun kepercayaan diri lagi.
Minta orang lain menyampaikan karena kamu tidak ingin mengulang kesalahan.
Merefleksikan kegagalan sebelumnya, memperbaiki pendekatanmu, dan tetap bersedia mempresentasikan
Membuat versi presentasi yang aman saja agar tidak menimbulkan kritik lebih lanjut.
Sebuah proyek gagal memenuhi target, padahal tiap individu menyelesaikan tugasnya.
Apa kesimpulan awalmu?
Mungkin target proyek terlalu ambisius
Kemungkinan besar ada kegagalan koordinasi atau alur proses antarbagian.
Mungkin komunikasi dengan manajemen tidak jelas sejak awal.
Setiap orang seharusnya lebih bertanggung jawab secara pribadi.
Kamu diminta mengevaluasi rapat mingguan yang kamu pimpin. Mayoritas peserta hadir, tapi kontribusi diskusi sangat minim.
Apa yang kamu lakukan?
Menyimpulkan bahwa tim sedang lelah karena workload tinggi
Mengganti rapat ke format laporan tertulis agar lebih efisien
Mereview gaya fasilitasi kamu, alur agenda, dan dinamika psikologis tim saat diskusi.
Bertanya ke HR apakah bisa ada pelatihan komunikasi untuk tim
Anggota timmu datang padamu dengan masalah performa kerja yang menurun, dan mereka bilang tidak tahu harus mulai dari mana memperbaikinya.
Apa yang kamu lakukan?
Mengajukan pertanyaan terbuka untuk membantu mereka menemukan sendiri akar dan langkah solusinya.
Menyusun ulang tugas mereka dan memberi petunjuk teknis jelas.
Menyemangati mereka agar tetap semangat, sambil memantau progres
Mengalihkan mereka ke bagian lain agar tidak memperburuk tim utama
Setelah 2 kali gagal menyelesaikan inisiatif pribadi, kamu merasa mulai tidak percaya diri.
Apa yang kamu lakukan?
Bertanya ke mentor untuk mendapatkan masukan, tapi masih belum yakin mencoba lagi
Menghindari proyek baru untuk sementara waktu.
Mengevaluasi pendekatanmu, bertanya ke mentor, dan mencoba kembali dengan strategi yang diperbaiki.
Menyibukkan diri dengan tugas rutin untuk menghindari risiko.
Kamu merasa sering kesulitan membuat keputusan cepat saat tekanan tinggi.
Apa yang kamu lakukan?
Hindari ambil keputusan besar sendiri.
Ikuti pelatihan decision-making cepat.
Tanyakan ke rekan: bagaimana mereka mengatasi tekanan
Mencari waktu refleksi: kapan kamu merasa berhasil/tidak, dan pola pikir apa yang muncul.
Karyawan baru di line merasa bingung karena instruksi kerja dari timmu bertentangan dengan bagian lain.
Apa yang kamu lakukan?
Minta HR buat SOP pelatihan yang lebih baku untuk semua lini.
Beri tahu karyawan itu untuk ikuti saja instruksi dari timmu.
Memfasilitasi pertemuan lintas bagian untuk menyamakan standar kerja dan alur komunikasi.
Minta bagian lain kirim staf senior untuk membantu pelatihan lapangan.
Seorang anggota tim sering lambat mengambil keputusan karena takut salah.
Apa yang kamu lakukan?
Memberi daftar SOP rinci agar dia bisa mengikuti dengan pasti.
Melatih dia melalui pertanyaan eksploratif agar percaya diri menimbang risiko.
Dorong dia ambil keputusan cepat, nanti kamu yang back-up.
Alihkan tugas pengambilan keputusan ke orang lain dulu
Dalam pelatihan internal, kamu diminta mempelajari alat baru yang sulit dipahami. Sementara itu, pekerjaan harianmu juga padat dan tidak ada yang mewajibkan kamu menguasainya.
Apa pilihanmu?
Meluangkan waktu sedikit demi sedikit untuk belajar alat baru tersebut karena kamu yakin itu berguna ke depan
Menyusun rencana belajar terstruktur agar tetap bisa menguasainya meski di tengah jadwal yang padat
Menunggu arahan atasan apakah alat itu akan benar-benar digunakan.
Menyerahkan ke rekan yang lebih cepat belajar karena kamu tidak nyaman dengan teknologi baru.
Setelah evaluasi triwulanan, kamu menyadari bahwa meskipun target tercapai, moral tim menurun.
Apa yang kamu lakukan?
Fokus pada pencapaian angka karena itu yang diukur
Merefleksikan pola kerja dan komunikasi tim untuk menjaga hasil + kesehatan tim.
Berikan reward agar semangat tim kembali naik.
Tanyakan langsung ke atasan apakah perlu intervensi.
Pengiriman produk ke pelanggan sering terlambat, meskipun kamu dan tim sudah bekerja keras.
Apa yang kamu lakukan?
Menambah jam kerja untuk mengejar ketertinggalan.
Menyuruh tim lebih disiplin dengan waktu.
Menelusuri alur proses dari hulu ke hilir untuk menemukan penyebab keterlambatan.
Mengusulkan untuk ganti vendor pengiriman.
Kamu melihat bahwa dua anggota tim terlihat tidak berkomunikasi dan saling menghindar saat kerja tim.
Apa tindakan awalmu?
Memanggil mereka dan memberikan peringatan agar profesional.
Pisahkan area kerja mereka agar tidak saling ganggu.
Mengajak bicara satu per satu untuk menggali perasaan mereka dan bantu cari jalan tengah.
Minta atasan memindahkan salah satunya ke area lain.
Dalam sebuah pertemuan cross-department, terjadi konflik kecil terkait siapa yang paling bertanggung jawab atas keterlambatan proyek. Masing-masing unit punya argumen yang valid.
Apa reaksi awalmu?
Meminta tim kamu tetap fokus pada tugas sendiri tanpa terlibat terlalu jauh dalam perdebatan.
Mengusulkan analisa alur proses lintas departemen untuk mencari titik keterhubungan dan sumber hambatan
Menyarankan kompromi agar konflik tidak membesar.
Menyampaikan bahwa konflik ini terlalu rumit untuk diselesaikan dan lebih baik dilaporkan ke manajemen.
Tim kamu sedang menjalankan proyek penting. Salah satu bagian gagal karena kesalahan kamu.
Apa yang kamu lakukan?
Menyalahkan kondisi eksternal yang mengganggu fokus.
Diam saja agar tidak memperburuk suasana.
Mengakui kesalahan tapi belum tahu bagaimana memperbaiki agar tidak terulang.
Mengakui kesalahan, mencari tahu akar sebabnya, dan belajar agar tidak terulang.
Proyek implementasi 5S di area kamu dinilai berhasil oleh manajemen, tapi kamu merasa tidak puas karena banyak dipaksakan.
Apa yang kamu lakukan?
Merenungkan mengapa kamu merasa tidak puas dan mendiskusikannya dengan tim untuk perbaikan cara pelaksanaan ke depan.
Terima pujian dan lanjut ke proyek berikutnya.
Minta manajemen menurunkan standar penilaian 5S.
Dokumentasikan keberhasilan saja karena itu yang diminta.