4 Gaya Belajar Anak yang Orang Tua Perlu Ketahui

4 Gaya Belajar Anak yang Orang Tua Perlu Ketahui
Bringing the culture of sharing to everyone

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Ketika satu anak sangat suka belajar dengan cara membaca atau menulis, anak lain belajar lebih efektif dengan cara melakukan beberapa aktifitas fisik. Memahami bagaimana cara anak belajar merupakan bagian penting dari peran orangtua untuk membantu anak-anak mendapatkan potensi terbaiknya.

Adanya beragam metode pembelajaran membuat orang juga yakin bahwa ada banyak cara untuk belajar dan memahami informasi. Cara belajar anak yang beragam ini membuat para ahli pendidikan mengelompokkannya ke dalam empat kategori dasar, yaitu melalui auditori (pendengaran), visual (penglihatan), fisik (kinesthetic), dan analisa (analytics).

Bila orangtua bisa memahami bagaimana cara anak-anaknya belajar maka mereka akan bisa belajar lebih efektif lagi. Untuk memahami cara belajar sebaiknya Anda tidak mendominasi gaya belajar anak-anak. Bagaimanapun, anak akan mengadopsi sedikit dari berbagai cara yang ada untuk mempelajari dunia di sekitarnya.

Empat Gaya Belajar Yang Populer Diketahui

Agar bisa lebih memahami cara belajar anak Anda harus mengetahui beberapa gaya belajar yang selama ini populer di kalangan masyarakat, seperti berikut ini:

1. Pembelajar audio (belajar melalui pendengaran)

Gaya belajar ini mengoptimalkan kemampuan pendengarannya untuk belajar banyak hal. Mereka mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain dan membicarakan apa yang sudah dipelajari. Misalnya, anak lebih suka mengingat informasi dengan cara membicarakannya secara lantang dan harus menjelaskan secara verbal.

Tipe pembelajar seperti ini mungkin tidak begitu suka dengan instruksi tertulis. Mereka suka berbicara sendiri saat sedang belajar hal baru dan lebih suka berdiskusi dengan orang lain daripada bekerja sendirian.

Untuk diingat, tipe pembelajar seperti ini kelihatannya cuek saja saat Anda sedang bicara namun pendengarannya sangat tajam. Mereka mendengar semua yang dikatakan meskipun terlihat tidak memberi perhatian saat Anda bicara.

2. Pembelajar visual (belajar melalui penglihatan)

Sesuai dengan namanya tipe pembelajar seperti ini mengoptimalkan kemampuan penglihatannya untuk belajar banyak hal. Banyak orang percaya bahwa cara belajar seperti ini yang paling mendominasi dan banyak digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Anak-anak belajar menyerap informasi yang dibutuhkan secara logis melalui penglihatan lalu menggambarkan dan mengilustrasikannya melalui pengetahuan dan konsep yang didapatkan.

Beberapa karakteristik yang termasuk di dalam tipe pembelajar ini adalah:

1. Mudah mengingat visual secara detail.

2. Lebih suka melihat apa yang dipelajari.

3. Selalu memerlukan kertas dan alat tulis.

4. Saat mendengarkan suka membuat coretan-coretan di kertas.

5. Suka menuliskan instruksi yang didengar atau melihat demonstrasi dari instruksi tersebut

Perlu diingat, tipe pembelajar seperti ini tidak akan langsung mempercayai apa yang dikatakan oleh orang lain dan mereka harus melihatnya sendiri secara langsung.

Baca juga 7 Isu Orang Tua dan Cara Mengatasinya

3. Pembelajar kinestetik (belajar melalui aktifitas fisik)

Jenis pembelajar ini suka sekali melibatkan aktifitas fisik dalam prosesnya mempelajari banyak hal. Melalui berbagai aktifitas inilah mereka bisa menyerap informasi lebih baik. Mereka ingin melakukan apa yang didengar atau dibicarakan ke dalam aktifitas nyata.

Anggota tubuh mereka juga aktif misalnya saat sedang bicara tangannya ikut bergerak atau mendemonstrasikan gestur tertentu. Tipe pembelajar seperti ini tidak bisa hanya diam. Mereka aktif bergerak. Suka sekali menyentuh objek yang menurut mereka mengandung informasi menarik.

Dan, mereka lebih mudah mengingat sebuah peristiwa dengan mengingat orang yang melakukan hal tertentu, bukan mengingat apa yang dikatakan oleh seseorang. Orang banyak menyalahartikan tipe pembelajar ini ADHD atau si pembuat onar karena cara belajar tradisional tidak cocok bagi mereka.

4. Pembelajar analitik (belajar melalui analisa logis)

Orang yang belajar dengan cara ini lebih suka melakukan eksplorasi dan memahami keterkaitan antara satu hal dengan yang lain. Tipe pembelajar ini suka sekali cari tahu bagaimana suatu pekerjaan bisa berhasil dengan baik. Mereka juga bisa berpikir secara logis sejak usia muda.

Jika Anda memiliki seorang anak yang banyak sekali bertanya dan segala ingin tahu tentang banyak hal, mungkin anak Anda termasuk dalam tipe pembelajar ini. Karena mereka akan bertanya banyak hal untuk bisa memahami bagaimana setiap hal bisa berkaitan satu sama lain.

Tak hanya itu, anak dengan tipe analitik ini bisa mengerjakan soal matematika dengan mudah dan mampu menyerap strategi permainan di usia dini.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami. 

Konten Artikel Terkait

Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.

Menanamkan Kebiasaan Positif Sejak Dini pada Anak
7 Feb 2024

Menanamkan Kebiasaan Positif Sejak Dini pada Anak

Kehidupan sehari-hari sejak dini memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak. Membimbing mereka m...

Tips Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Harmonis
1 Sep 2023

Tips Menciptakan Lingkungan Keluarga yang Harmonis

Lingkungan keluarga yang harmonis adalah kunci untuk menciptakan kedamaian, kebahagiaan, dan perkembangan yang sehat bag...

Memahami Dampak Pertengkaran Orang Tua pada Kesejahteraan Anak
18 Aug 2023

Memahami Dampak Pertengkaran Orang Tua pada Kesejahteraan Anak

Pertengkaran dalam hubungan orang tua bisa memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan anak-anak. Meskipun anak-a...

Orang tua sebagai Role Model bagi Anak: Menanamkan Nilai dan Perilaku yang Positif
10 Aug 2023

Orang tua sebagai Role Model bagi Anak: Menanamkan Nilai dan Perilaku yang Positif

Orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk kepribadian dan perkembangan anak-anak mereka. Sebagai tokoh penting da...