Bringing the culture of sharing to everyone

Agar berhasil dalam mengejar visi atau impian, keinginan untuk berhasil tersebut harus lebih besar daripada ketakutan akan kegagalan. Tetapi, pada kenyataannya, banyak yang masih merasa ragu-ragu untuk memulai langkah pertama. Uniknya, alasan terbesar keraguan tersebut ternyata bukan karena kurangnya pengetahuan atau ketrampilan yang diperlukan, tetapi karena kurangnya rasa percaya diri bahwa mereka bisa, yang kalau digali lebih dalam bersumber dari rasa takut atau khawatir akan gagal.

Rasa takut itu nyata, tetapi sebenarnya menipu karena apa yang ditakutkan tidaklah nyata. Secara umum, apa yang ditakutkan akan selalu diawali dengan kata, “Bagaimana kalau...?”. Itu berarti tidak nyata, bukan? Hanya sebuah pengandaian, bukan? Dalam hal ini, rasa takut tidak berasal dari apa yang ada di luar diri tapi dari apa yang ada dalam diri sendiri. Dan kalau dibiarkan, rasa takut yang awalnya mungkin kecil akan bisa berkembang semakin besar, bisa berubah dari seukuran semut menjadi seukuran gajah, dan semuanya terjadi dalam alam pikiran kita sendiri.

Pemikiran tentang ‘bagaimana kalau gagal?’ menimbulkan rasa takut, dan rasa takut itu menimbulkan tindakan penundaan atau bahkan mungkin pembatalan. Apa yang kita pikirkan berpengaruh pada apa yang kita rasakan dan kita lakukan; apa yang kita rasakan berpengaruh pada apa yang kita pikirkan dan kita lakukan; dan apa yang kita lakukan berpengaruh pada apa yang kita pikirkan dan kita rasakan.  Begitulah hubungan antara pikiran – perasaan – tindakan menurut konsep The Cognitive Triangle.

Bagaimana untuk mulai mengejar mimpi, meskipun serasa menakutkan?

1. Be Honest

Jujur pada diri sendiri apa penyebab utama penundaan. Apakan rasa takut, rasa kurang motivasi, kurang semangat, masalah kesehatan? Rasa takut adalah penyebab terbesar dan salah satu cara melawannya adalah dengan jujur pada diri sendiri tentang apa alasan terdalam dari rasa takut tersebut. Setelah itu, pindahlah dari zona takut ke zona solusi. Ubah cara berpikirnya.

2. Get Focused

Fokus dan motivasi diri sendiri bahwa kita bisa. Lihatlah impian kita setiap hari dan pikirkan tindakan-tindakan kecil apa yang bisa dilakukan setiap harinya untuk mewujudkannya. Berfokuslah pada satu tindakan atau langkah kecil yang akan membawa kita selangkah lebih dekat dengan impian kita, tidak perlu berpikir berat tentang puluhan langkah yang harus dibuat, bukankah puluhan bahkan ribuan langkah adalah kumpulan dari selangkah demi selangkah?

3. Create a Learning Map

Identifikasi pengetahuan atau kompetensi apa saja yang harus kita kuasai untuk mewujudkan impian kita. Rencanakanlah kapan kita akan mulai belajar. Tentukan tanggal mulainya.

4. Make Efforts

Lakukan setidaknya 3 (tiga) hal setiap harinya yang berkaitan dengan impian kita. Keberhasilan kita raih dengan melakukan hal-hal kecil secara konsisten setiap hari, bukan satu hal besar yang hanya kita lakukan sekali dalam setahun.

5. Set up Correct Environment

Ciptakan lingkungan yang memungkinkan kita untuk menang, dari lingkungan fisik sampai lingkungan sosial yaitu orang-orang dengan siapa kita bergaul. Bergaulah dengan mereka yang selalu ingin maju dan berbagi karena dengan mereka kita menjadi semakin kuat, semakin berkontribusi untuk kebaikan, dan akhirnya membuat kita akan semakin termotivasi untuk menjadi lebih besar dan lebih tinggi.

6. Take Good Care of Yourself

Untuk menggapai impian, kita harus bisa melayani sesama. Untuk melayani sesama, kita harus memiliki energi fisik maupun mental yang diperlukan. Kita juga harus belajar cara-cara untuk mengatasi tantangan dan masalah sehari-hari yang mungkin akan melelahkan fisik dan mental kita. Kita harus selalu sehat jiwa dan raga untuk melakukan semua itu.

No dream is too high to achieve. If you can dream it, you can make it. Believe in yourself!