Mengoptimalkan Potensi Individu dan Tim untuk Keberhasilan Organisasi
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya bergantung pada struktur dan str...
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan diri atau self-leadership? Ketika kita berpikir tentang suatu kepemimpinan, yang ada di dalam pikiran kita adalah sosok yang berdiri di geladak depan sebuah kapal besar yang mengendalikan laju kapal itu. Kita mengenal sosok itu sebagai kapten.
Di dunia korporasi, kapten dikenal dengan CEO, sosok yang memegang peran penting dalam visi strategis perusahaan dan memimpin anak buahnya. Untuk mengubah visi ini menjadi realita, seornag kapten membutuhkan anak buah yang bisa dipercaya untuk mengeksekusi visinya tersebut.
Dalam hal ini, anak buah sama pentingnya dengan keberhasilan organisasi, dan itulah sebabnya setiap level karyawan harus memiliki kepemimpinan diri yang kuat. Kepemimpinan diri adalah tentang membangun dan mengendalikan diri sendiri dengan keyakinan kuat sehingga mengetahui dengan jelas arah perjalanan yang ditujunya.
Kepemimpinan diri atau self-leadership adalah suatu kemampuan atau keahlian penting yang harus dimiliki oleh semua karyawan di semua level, termasuk manajer, direktur, juga staf dimana keahlian ini harus dievaluasi dan dikembangkan secara konstan.
Ada dua alasan kenapa self-leadership sangat penting bagi organisasi, yaitu:
1. Seorang pemimpin sejati tidak akan bisa sukses mengelola atau memimpin orang lain jika tidak dapat mengelola atau mengendalikan dirinya sendiri.
2. Visi suatu organisasi hanya akan berdampak ketika visi tersebut dieksekusi dengan baik, untuk itulah, organisasi membutuhkan individu yang bermotivasi dan mampu menjalankan visi perusahaan.
Baca juga Kenali Sifat Alami Pemimpin yang Mungkin Anda Miliki
Kemampuan diri akan membantu mengembangkan dua hal penting di atas, karena ketika karyawan memiliki kemampuan ini, maka mereka akan bisa:
1. Mencapai goal dan memenuhi tanggungjawab perannya dalam tim
2. Merespon suatu situasi yang sulit secara produktif
3. Menunjukkan kepercayaan diri dan akuntabilitas
4. Bekerja lebih kreatif dan produktif
5. Menyadari emosi dan perilakunya
6. Berkomunikasi secara efektif dan merajut hubungan baik
Individu yang memiliki kemampuan memimpin dirinya sendiri dengan baik bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dengan dampak yang lebih signifikan, dan mencapai level produktifitas tinggi bagi perusahaan. Di bawah ini adalah tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan diri anggota tim Anda.
Organisasi bisa memberikan tools atau perangkat yang bisa membantu karyawan meningkatkan Emotional Quotients (EQ) yaitu kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang lain. Dipadukan dengan keterampilan nyata yang mereka butuhkan untuk mencapai sukses dalam perannya di dalam organisasi.
Untuk meningkatkan EQ ini, Anda bisa membantu karyawan memahami perilaku atau reaksi mereka secara lebih objektif melalui percakapan yang jujur, melalui penilaian tempat kerja, atau menyediakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan diri untuk mendorong kesadaran mereka menuju tindakan nyata.
Dengan menyadari kekuatan dan area keahliannya maka karyawan bisa memberikan dampak yang lebih besar. Hal ini akan membuat organisasi tahu benar individu yang bisa memberikan dampak terbesar dengan kemampuannya di suatu area tertentu. Ketika individu mampu berkontribusi dengan keahliannya, maka mereka akan bisa bekerja dengan lebih baik lagi.
Untuk itu, organisasi diharapkan mampu membantu karyawannya mengenali bakat dan talenta mereka sehingga mereka mampu menyumbangkan perspektif dan kemampuan berbeda dengan keunikan yang dimiliki.
Tentu saja ada perbedaan jika karyawan bisa produktif 5/5 hari dalam seminggu dibandingkan dengan produktif 4/5 hari dalam satu minggu. Jika ada satu hari dimana karyawan merasa setres, frustasi, atau kelelahan, maka organisasi akan kehilangan 20% produktifitas karyawan.
Meskipun Anda memiliki tenaga ahli yang sangat kompeten di dalam tim, namun kemampuan karyawan akan terbuang percuma jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengelola emosi atau reaksinya dalam suatu situasi yang sulit. Hal seperti itu akan menghambat produktifitas, kolaborasi, dan komunikasi tim.
Jadi, berkaca pada uraian singkat di atas, seberbakat apapun individu di area keahliannya, mereka akan berjuang keras mentransformasikan pengetahuan yang dimiliki menjadi suatu nilai jika tidak bisa memimpin dirinya sendiri.
Maksimalkan potensi kepemimpinan Anda dengan bantuan Leadership Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya bergantung pada struktur dan str...
Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan distraksi, menjadi seorang pembicara atau penulis yang dapat menarik perhati...
Kolaborasi dalam tim adalah inti dari keberhasilan di banyak aspek kehidupan, mulai dari lingkungan kerja hingga proyek-...
Kolaborasi tim yang efektif adalah fondasi bagi kesuksesan dalam berbagai proyek dan organisasi. Ketika individu-individ...