Membongkar Rahasia Sukses Personal Branding dalam Dunia Profesional
Dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini, personal branding menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan...
Positive thinking menjanjikan banyak hal baik karena jika bisa memperbaiki perilaku dan sikap maka kita akan menjadi pribadi yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih sukses. Positive thinking itu seperti alat atau media yang kuat namun perspektif ini bukanlah peluru magis yang bisa mengatasi segala hal. Segala sesuatu yang berlebihan rasanya tidak akan baik untuk kita.
Jika Anda terlalu meyakini positive thinking maka risikonya Anda akan menciptakan harapan yang berlebihan, bahkan seringkali tidak realistis. Dan ketika positive thinking tidak menyelesaikan masalah, kita cenderung untuk menyalahkan orang yang menderita karena tidak berusaha cukup keras untuk menyesuaikan perilakunya.
Dalam hal ini, terlalu meyakini kekuatan positive thinking justru membuat kita lupa bagaimana memperlakukan diri sendiri dan orang lain dengan kebaikan dan kasih. Membuat kita menjadi pribadi perfeksionis dimana kita harus melakukan segala hal sempurna tanpa kekurangan apapun. Hal ini justru membuat kita merasa tidak pernah cukup.
Ketika usaha untuk memperbaiki perilaku kita gagal, maka kita cenderung menyakiti diri sendiri, stress, dan membuat diri sendiri menderita. Kita tidak seharusnya tidak bahagia; kita harus memiliki perilaku yang lebih baik. Yang dikhawatirkan adalah ketika keyakinan berlebih mengenai positive thinking ini memandang masalah seperti gangguan mental yang tidak bisa dilihat secara fisik.
Baca juga 6 Ideas to Start Your Dreams Even If It’s Scary
Ketika sakit fisik biasa maka kita paham obat yang dibutuhkan adalah antibiotik, misalnya. Namun, masih banyak orang yang menganggap bahwa gangguan mental seperti depresi dan gangguan lainnya itu bisa disembuhkan oleh perilaku yang lebih baik. Namun sebenarnya tidak seperti itu. Berlebihan dalam positive thinking itu karena kita mengijinkan pandangan seperti itu mengendalikan diri kita sendiri.
Terkadang orang bertanya-tanya kenapa berpikiran positive tidak membuat mereka bahagia? Ada yang sudah berusaha untuk berpikiran positif selama 2 tahun lamanya namun tidak ada hasil yang signifikan. Bahkan segalanya menjadi bertambah buruk. Kondisi keuangan dan kesehatan yang semakin memburuk sehingga membuat mereka menyerah, tak lagi ingin positive thinking.
Ketika keadaan ini terjadi mungkin Anda tidak melakukannya dengan benar dan terlalu berlebihan dalam meyakini positive thinking. Salah satu alasan dari kegagalan adalah Anda terlalu fokus pada masalah dan bukan mencari solusi. Membaca buku dan menonton film rasanya tidak cukup karena Anda juga harus mengambil tindakan, berusaha keras dan terus berjuang untuk mencapai sukses.
Agar positive thinking berjalan dengan baik dan menciptakan hasil yang sesuai dengan harapan maka tidaklah cukup untuk hanya bicara tentang positive thinking, bermimpi saja, atau mengharap hal berubah tanpa melakukan apapun. Positive thinking memerlukan tindakan positif yang berkelanjutan meskipun muncul hambatan dan kesulitan dalam perjalanannya.
Maksimalkan potensi diri Anda dengan bantuan Self-Growth Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini, personal branding menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan...
Pribadi yang menyenangkan dan mampu menciptakan "positive vibes" memiliki kekuatan untuk menjadikan dunia sekitarnya leb...
Setiap individu dalam perjalanan hidupnya pasti akan menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut bisa datang dalam...
Pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan merupakan perjalanan menuju pengembangan diri yang terus-menerus dan mendalam. Pr...