8 Alasan Anak Tidak Mau Mendengar Perkataan Orangtua dan Cara Mengatasinya
Parenting Coaching

8 Alasan Anak Tidak Mau Mendengar Perkataan Orangtua dan Cara Mengatasinya

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Hal yang paling tidak menyenangkan sebagai orangtua adalah ketika anak tidak mau mendengarkan perkataan kita. Ada cara tertentu bagaimana kita meminta anak untuk melakukan hal sederhana tapi sangat menyebalkan ketika anak tidak mendengarkan atau memasang wajah datar saja tanpa ekspresi. Apakah Anda pernah mengalaminya?

Apapun tantangan yang Anda hadapi untuk membuat anak mau mendengar, pahamilah alasan di balik kurangnya respon mereka agar Anda bisa menghadapinya dengan efektif. Pastikan komunikasi Anda tetap baik dan cari tahu cara mendorong mereka untuk merespon sebelum Anda merasa kesal.

Berikut 8 kemungkinan alasan mengapa anak tidak mau mendengar Anda dan cara mengatasinya dengan positif:

1. Karena anak tidak mendengar Anda

Kadang penjelasan sederhana adalah yang paling benar. Anak seringkali sangat terlibat pada apa yang sedang meraka lakukan, misalnya menggambar robot atau membangun gedung menggunakan Lego. Mereka mungkin memang tidak mendengar Anda. Apalagi ketika Anda bicara sambil lalu saja, mungkin mereka hanya menganggap suara Anda sebagai suara berisik biasa.

Cara mengatasinya adalah dengan bicara langsung membuat kontak mata dan katakan permintaan Anda. Apakah mereka mau melakukan permintaan kita atau tidak namun pastikan anak mendengar perkataan Anda.

2. Karena anak tidak mau

Alasan ini juga cukup sederhana untuk dipahami. Anak memang terkadang tidak mau melakukan apa yang kita minta. Mereka mungkin akan mengabaikan instruksi untuk meninggalkan taman dan waktunya pulang hanya karena memang mereka tidak mau, dan masih ingin bermain. Sesederhana itu.

Baca juga Tips Bagi Orangtua: Mengatasi Kelelahan di Masa Pandemi

Cara mengatasinya adalah dengan mengenali perasaan anak. Tunjukkan pada anak bahwa Anda berempati dengan perasaan mereka namun berikan alasan logis untuk membuat anak mau bekerjasama. Misalnya, “Ayah tahu kamu masih ingin bermain disini, tapi kita harus pulang karena hari sudah sore.”

3. Karena anak tidak mengerti

Kita seringkali memberi instruksi panjang lebar tapi kita kerap lupa bahwa otak anak bekerja dengan cara berbeda. Anak sering mengabaikan perkataan kita karena mereka tidak mengerti apa yang kita ucapkan.

Cara mengatasinya adalah dnegan menggunakan kalimat pendek dan jelas. Misalnya, “Cari sepatu kamu” akan lebih efektif dibandingkan “Coba cari sepatunya biar kita segera masuk mobil dan tiba di sekolah tepat waktu.”

4. Karena anak menegaskan keinginannya

Alasan ini mungkin alasan yang paling mengesalkan, tapi alasan ini wajar dan juga menyehatkan bagi anak. Mereka perlu menegaskan keinginannya, menunjukkan dirinya sendiri, dan sayangnya mereka akan menjawab apa adanya tanpa basa basi. Jika mereka berkata tidak maka mereka memang mengatakan tidak.

Cara mengatasinya adalah dengan menawarkan pilihan untuk membuat mereka merasa memiliki kendali dan menunjukkan pada orang lain bahwa mereka bisa membuat keputusan sendiri.


Karena anak menegaskan keinginannya

5. Karena anak sibuk

Apapun yang sedang dikerjakan oleh anak seringkali tampak tidak penting, namun kita juga lupa bahwa hal itu penting bagi mereka. Bagi mereka menyelesaikan puzzle itu penting, sama halnya seperti orangtua harus mengirimkan email atau mengedit dokumen.

Cara mengatasinya adalah dengan menunggu anak menyelesaikan kegiatannya sebelum Anda mengajukan permintaan. Namun Anda juga perlu memberitahunya soal batasan waktu. Anda bisa mengatakan, “Ibu tahu kamu lagi sibuk menyusun puzzle, tapi lakukan dalam 10 menit ya karena kita harus belanja ke pasar.”

6. Karena anak lelah

Kemampuan anak untuk mendengarkan kita akan menurun di waktu menjelang malam. Kendali impuls yang masih berkembang akan melamah ketika anak dalam kondisi lelah dan mungkin tidak akan bisa mengikuti instruksi saat itu. Tantangannya, orangtua juga kerapkali dalam kondisi lelah di sore hari atau menjelang malam dan sulit untuk tetap sabar.

Cara mengatasinya adalah dengan menyesuaikan harapan kita. Jika di pagi hari kita bisa meminta mereka dengan mudah untuk menggosok gigi, mungkin di sore hari Anda bisa menawarkan bantuan untuk melakukan hal sama di malam hari.


7. Karena anak tidak mengenali aturannya

Orangtua sering lupa bahwa anak tidak selalu tahu mengenai aturan sederhana cara berperilaku baik di museum, atau anak juga tidak tahu rencana kita jika orangtua tidak mengatakannya. Jika anak memiliki ide lain dalam pikirannya, mungkin mereka akan berdebat ketika Anda meminta mereka melakukan hal berbeda dengan yang ada dalam pikirannya.

Cara mengatasinya adalah dengan mengatakan rencana Anda sebelum berkegiatan bersama. Anak bisa saja lupa atau protes dengan rencana Anda tapi jika mereka tahu rencana itu mungkin mereka bisa lebih mudah bekerjasama. Alih-alih memaksakan rencana Anda sampaikan pernyataan sesuai fakta yang ada, maka hal ini akan lebih masuk dalam logika anak.

8. Karena anak membutuhkan keterhubungan

Ketika anak mau melakukan apa yang diminta maka mereka bersedia mengesampingkan keinginan mereka untuk menyenangkan orangtua. Anak ingin menyenangkan orangtuanya, namun akan lebih sulit melakukannya jika mereka merasa tidak terhubung. Itulah sebabnya keterhubungan harus diremajakan secara teratur.

Cara mengatasinya adalah denngan memastikan anak merasa terhubung sebelum Anda meminta mereka melakukan sesuatu. Jika mereka lelah seharian di sekolah, mereka mungkin memerlukan lebih banyak pelukan sebelum Anda meminta mereka melakukan sesuatu.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami.

Related Posts