Bagaimana Neuroscience Melihat Well-being?

Bagaimana Neuroscience Melihat Well-being?
Bringing the culture of sharing to everyone

Mendapatkan pengalaman positif, merasakan dan memiliki tujuan hidup adalah faktor yang melatarbelakangi kesejahteraan. Menjadi sejahtera dalam hidup ini tidak mudah kita dapatkan. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa kesejahteraan itu merupakan suatu keahlian tersendiri meski memang kesejahteraan itu sendiri sulit untuk dijabarkan secara gamblang.

Banyak yang kenal dengan kata kesejahteraan namun sedikit yang bisa memahami makna sesungguhnya. Kesejahteraan datang dari rasa tentang diri dan hidup kita, apakah sedang dalam kondisi baik atau buruk, dan bagaimana kita mampu mengatasi dinamika hidup itu. Kesejahteraan sendiri selalu berubah dan dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertemanan sampai ke rasa akan keberadaan diri di semesta ini.

apakah wellbeing atau kesejahteraan itu ada hubungannya dengan neuroscience? Bagaimana kesejahteraan menurut neuroscience? Bagaimana manusia bisa meraih keseimbangan hidup ditilik dari lingkup neuroscience? Richard J. Davidson, seorang ahli praktek komtemplasi seperti meditasi pada otak menyebutkan bahwa kesejahteraan itu tidak statis melainkan serangkaian keahlian yang bisa dilatih dan dikuatkan, sama halnya seperti latihan instrument music atau mengendarai sepeda.

Riset ilmiah menyebutkan ada empat bidang pelatihan mental yang secara signifikan bisa meningkatkan kesejahteraan kita yaitu ketahanan, pandangan, kesadaran, dan kemurahan hati. Keempat hal ini berakar pada sirkuit saraf dimana masing-masing sirkuit saraf menunjukkan plastisitas. Itulah sebabnya kenapa kesehateraan atau wellbeing disebut sebagai sebuah skill karena sirkuit saraf ini bisa dilatih dan dengan latihan yang teratur maka sirkuit akan menjadi lebih kuat.

Baca juga 7 Dimensi Wellness yang Anda Perlu Ketahui

Merasa bahagia saat semua keadaan sesuai ekspektasi memang mudah, tapi bagaimana jika kita sedang mengalami kesulitan? Di saat kondisi sedang terjatuh atau down kita memerlukan landasan kesejahteraan yang kuat agar bisa kembali bangkit dan bertahan. Berikut tips untuk meraih kehidupan seimbang menurut dunia neuroscience.

1. Membangun ketahanan.

Ketahanan itu adalah bagaimana kita bisa kembali bangkit dari kesulitan yang mempengaruhi kadar emosi negative yang dialami. Beberapa orang bisa mudah bangkit setelah kehilangan pekerjaan atau gagal ujian, sedangkan yang lain tidak bisa cepat mengatasi hal itu. Memang tidak mudah untuk mengalihkan sirkuit otak dari emosi negative dan Anda perlu latihan sebelum melihat perubahannya. Meditasi adalah salah satu cara untuk berlatih mengalihkan emosi negative di dalam diri yang melatih kita untuk menerima segala bentuk perubahan hidup.

2. Sudut pandang

Sudut pandang yang positif tentang sesuatu hal akan meningkatkan kesejahteraan kita. Misalnya Anda bisa melihat sisi positif pada diri orang lain yang tidak Anda sukai. Karena seburuk apapun orang lain menurut pandangan Anda namun setiap individu selalu memiliki hal baik dalam dirinya. Kemampuan untuk menikmati pengalaman positif dan kemampuan untuk melihat orang lain sebagai manusia yang membawa kebaikan alami adalah satu hal yang bisa dilatih untuk meningkatkan kesejahteraan diri.

3. Kesadaran

Ketika kita folus pada apa yang sedang kita kerjaan dan pikiran kita tidak menerawang liar kemana-mana maka saat itulah kita akan merasa lebih baik tentang diri sendiri. Memiliki kesadaran dan pandangan positif akan membuat otak kita bekerja lebih baik menuju kesejahteraan yang tinggi. Menurut prinsip psikologi ala William James menyebutkan bahwa bisa membawa kembali pikiran yang menerawang liar merupakan akar dari penilaian, karakter dan keinginan. Berlatih mindfulness dengan cara meditasi akan membawa kita pada saat ini dan terkoneksi lebih dalam pada dalam diri dan juga orang lain.

4. Kemurahan hati

Berbuat baik pada orang lain seperti mengirim makanan pada tetangga yang sedang dalam kesulitan ekonomi, atau memberi pujian pada orang lain akan membuat kita bahagia. Kemampuan untuk berempati dan mengekspresikan rasa syukur juga berperilaku dengan kemurahan hati terhadap orang lain merupakan keahlian yang tidak hanya bisa didapatkan melalui pembelajaran tetapi juga bisa membuat kita lebih bahagia.

Secara sadar atau tidak, otak terus menerus dibentuk oleh kita sendiri. Itulah sebabnya neuroscience menyebutkan bahwa kesejahteraan manusia itu merupakan keahlian yang bisa dilatih. Karena kita bisa melatih otak untuk melihat dunia dengan lebih baik, lebih bijaksana dan lebih welas asih. Pengetahuan tentang neuroscience ini memberi kita kekuatan untuk membentuk pikiran dengan niat baik.

Dengan melatih otak maka kita bisa menciptakan jalan neural menuju kesejahteraan terutama ketika kita sedang berada dalam kondisi sulit. Kebahagiaan dan kesejahteraan itu adalah keahlian dan kita hanya perlu melatihnya terus menerus.

Raih hidup sehat, bahagia dan seimbang dengan bantuan Wellness Coach kami.

Konten Artikel Terkait

Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.

Memaafkan sebagai Langkah Pertama Menuju Kedamaian Hati
7 Feb 2024

Memaafkan sebagai Langkah Pertama Menuju Kedamaian Hati

Konflik, ketidaksetujuan, dan kekecewaan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Di tengah penderitaan ter...

Menemukan Ketenangan dalam Kehidupan yang Sibuk
1 Sep 2023

Menemukan Ketenangan dalam Kehidupan yang Sibuk

Kehidupan modern seringkali membuat kita merasa sibuk. Pekerjaan, tugas-tugas rumah, dan tanggung jawab lainnya membuat ...

Mengapa Me Time Penting dalam Rutinitas Harian Anda?
18 Aug 2023

Mengapa Me Time Penting dalam Rutinitas Harian Anda?

Kehidupan modern seringkali berjalan dengan begitu cepat dan sibuk sehingga kita dapat merasa terjebak dalam hiruk-pikuk...

Tips Menghadapi Transisi Hidup dengan Ketenangan
10 Aug 2023

Tips Menghadapi Transisi Hidup dengan Ketenangan

Transisi hidup adalah bagian alami dari perjalanan kita sebagai manusia. Setiap fase kehidupan membawa perubahan, tantan...