Cara Menciptakan Lingkungan Keluarga Yang Memicu Kreatifitas
Parenting Coaching

Cara Menciptakan Lingkungan Keluarga Yang Memicu Kreatifitas

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Banyak orang menganggap bahwa kreatifitas merupakan bakat bawaan sejak lahir. Satu hal yang patut disadari yaitu bahwa tidak semua anak sama pintar dan kreatif, dan kreatifitas lebih merupakan sebuah keahlian dibandingkan bakat bawaan. Dan kreatifitas merupakan keahlian dimana orangtua bisa membantu anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang.

Kreatifitas nyaris menjadi kunci sukses dalam segala hal yang kita lakukan. Kreatifitas juga menjadi komponen kunci untuk kesehatan dan kebahagiaan, juga merupakan sebuah keahlian yang bisa dilatih bersama anak-anak. Sebenarnya kreatifitas itu tidak terbatas pada seni dan ekspresi dalam bermusik saja, namun juga termasuk sains, matematika, bahkan kecerdasan sosial dan emosional.

Orang yang kreatif biasanya lebih fleksibel dan bisa memecahkan permasalahan dengan sebuah solusi. Hal ini membuat mereka bisa lebih beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan mampu mengatasi perubahan, juga peluang baru.

Anda bisa mengambil beberapa ide di bawah ini untuk mendorong kreatifitas anak-anak:

1. Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk berekspresi secara kreatif.

Kuncinya disini adalah waktu. Anak-anak membutuhkan banyak waktu memahami dan mengeksplorasi suatu hal dibantu dengan arahan orangtua. Tidak semudah yang terlihat dalam iklan karena cara ini memerlukan usaha, kemauan dan lingkungan yang mendukung anak untuk menjadi kreatif.

2. Jadikan rumah menjadi tempat berkreasi dimana Anda bisa menyediakan ruang dengan atmosifr kreatif bagi anak-anak.

Suguhkan berbagai ide namun tahan keinginan Anda untuk mengevaluasi ide-ide yang muncul dari anak-anak. Saat makan bersama misalnya, Anda bisa melakukan brainstorming membicarakan kegiatan yang pas untuk dilakukan akhir pekan nanti dan memancing anak untuk tertarik membicarakan aktifitas yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

Baca juga Mengatasi Tantangan Membesarkan Anak Millennial

Jangan terpaku pada mana ide yang memungkinkan atau memutuskan ide terbaik tapi fokus pada aktifitas kreatif yang sedang dilakukan, yaitu mendiskusikan ide baru bersama-sama.

3. Biarkan anak bebas mengeksplorasi ide mereka dan melakukan yang mereka inginkan. Jangan terlalu bossy.

Lepaskan kekhawatiran akan sesuatu hal yang mungkin tidak akan terjadi pada anak Anda, seperti ketakutan anak tidk bisa masuk sekolah ternama atau menjadi juara kelas. Fokus pada ide dan keinginan mereka saja.

4. Dorong anak agar suka membaca dan berpartisipasi dalam kegiatan seni.

Batasi kegiatan menonton televisi dan smartphone untuk membuka ruang kreatifitas mereka, misalnya bermain musik, belajar menggambar, atau membaca buku yang seru dari seorang penulis idola.

5. Berikan kesempatan pada anak untuk mengeskpresikan pemikiran mereka.

Biarkan jika anak tidak setuju dengan Anda. Dorong mereka untuk menemukan banyak cara menuju solusi yang baik. Ketika anak bisa memecahkan masalah sendiri, minta mereka untuk menemukan solusi dengan cara berbeda. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan banyak solusi untuk satu masalah yang sama.

6. Jangan memuji anak karena memperlihatkan kreatifitasnya.

Insentif seringkali mengganggu sebuah proses kreatif, mengurangi kualitas respon dan fleksibilitas pemikiran mereka.

7. Biarkan anak mengembangkan aktifitas kreatif.

Biarkan anak mengembangkan aktifitas kreatif sesuai dengan keinginan mereka daripada mendorong mereka untuk kreatif namun dengan iming-iming hadiah atau insentif.

8. Jangan terfokus pada pencapaian yang sudah diraih anak-anak.

Lihatlah prosesnya, bukan produk hasil dari proses tersebut. Karena apa yang menurut orangtua menyenangkan belum tentu sama bagi anak-anak. Satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menanyakan tentang prosesnya itu sendiri - Apa kamu suka? Kamu sudah selesai? Apa yang kamu suka dari kegiatan ini?

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami.

Related Posts