Ketahui Alasan Anak Remaja Kerap Bersikap Menentang
Parenting Coaching

Ketahui Alasan Anak Remaja Kerap Bersikap Menentang

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Salah satu penyebab konflik yang seringkali terjadi antara orangtua dan anak yang menginjak usia remaja adalah pemberontakan. Hal ini umum terjadi, namun ketika terjadi pada kita sebagai orangtua rasanya seringkali menggoda emosi. Pemberontakan pada remaja merujuk pada suatu ekspresi dari perilaku menentang aturan yang diberikan oleh orangtua. Namun jangan khawatir, karena ekspresi ini adalah normal dan merupakan bagian dari masa pertumbuhan anak.

Fase pertumbuhan ini menandakan kebutuhan remaja akan kebebasan dan identitas yang berbeda. Di masa remaja, anak sedang mengembangkan identitas pribadinya dan orangtua harus bisa membimbing anak dengan cara mengenalkan nilai-nilai kebaikan dan positif. Anda harus bisa membantu anak untuk mencari tahu perbedaan antara imaji dan identitas.

Menurut ilmu medis, fase ini merupakan bagian dari pertumbuhan otak  prefrontal cortex yang mengendalikan pembuatan keputusan, perilaku sosial, dan ekspresi kepribadian. Di masa remaja, fungsi bagian otak ini bekerja untuk memahami batasan, argumen, dan proses pembuatan keputusan. Dan, pada kenyataannya, remaja harus bisa membuat keputusan sendiri dan melakukan kesalahan untuk mengembangkan fungsi prefrontal cortex-nya secara utuh.

Mengapa remaja bersikap menentang?

1. Berjuang untuk kebebasan

Salah satu dampak dari sikap menentang remaja adalah perjuangan untuk meraih kebebasan. Remaja mulai meminta kebebasan lebih dari orangtua, dan orangtua seringkali bingung dengan kondisi ini.

2. Kebutuhan untuk memegang kendali

Remaja ingin memiliki kendali atas hidupnya dan berkuasa untuk segala tindakan yang mereka lakukan. Ketika orangtua memaksakan suatu keputusan maka remaja cenderung untuk menyerang dan menentang orangtuanya.

3. Berjuang untuk penerimaan diri

Perilaku remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Mereka ingin membaur dan mungkin saja berusaha untuk mengimitasi gaya hidup teman-temannya. Tekanan untuk hidup sesuai gaya yang mereka kagumi bisa memicu penentangan karena mereka tidak mau lagi mendengar apa kata orangtuanya.

Baca juga Menjadi Orangtua yang Responsif Pada Anak

Mereka mendapat tekanan untuk melakukan hal sama seperti yang dilakukan orang lain dimana hal ini berisiko untuk kehilangan individualitasnya. Mereka bahkan sering melupakan keinginannya karena berusaha keras untuk bisa hidup sesuai gaya hidup orang lain.

4. Mencari perhatian

Umumnya remaja senang mencari perhatian dan sikap ini bisa jadi berlangsung lama. Mereka suka ketika orang lain memperhatikan tindakan, gaya hidup, atau penampilan mereka dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian tersebut. Remaja yang kurang mendapat perhatian orangtua cenderung untuk mencari perhatian dari orang yang salah, dimana orang ini bisa membuat remaja berada di jalan yang salah dan berperilaku tidak baik.

5. Kekhawatiran orangtua yang berlebihan

Orangtua memang cenderung khawatir namun sikap seperti ini lebih baik tidak terlalu diprlihatkan pada anak, karena memperlihatkan kekhawatiran yang berlebihan bisa membuat anak berpikir bahwa orangtua tidak dapat diandalkan saat mereka membutuhkan bantuan nanti.

6. Perubahan hormon

Remaja mengalami perubahan fisik di masa awal kedewasaan mereka. Dampak perubahan hormon ini seringkali memicu perilaku yang impulsif. Jadi meski hormon tidak bisa menjadi penyebab utama atas perilaku buruk remaja namun hormon memiliki peran besar dalam hal itu.

Bagaimana cara menangani remaja penentang?

Pahamilah bahwa penentangan di usia mereka adalah normal dan alami karena anak remaja sedang berusaha untuk menemukan identitas dan kepribadiannya dan mencari tahu sejauh mana mereka bisa melangkah.

1. Tunjukkan pada anak remaja bahwa orangtua juga manusia yang bisa terluka dan kesal, namun jangan memanipulasi secara emosional karena remaja akan segera tahu jika Anda melakukan hal itu.

2. Anak remaja ingin diperlakukan seperti orang dewasa, jadi hargai dan berikan pujian pada perilaku baik mereka dan jangan mengomentari penampilan mereka dengan buruk.

3. Biarkan anak remaja Anda mengetahui bahwa cinta orangtua adalah nyata, dan Anda akan selalu ada untuk mereka sampai kapanpun juga.

Sebagai orangtua, sudah seharusnya Anda mencari tahu mengapa anak remaja bersikap menentang atau membangkang. Jika Anda sudah tahu jawabannya maka Anda akan bisa membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik. Penting juga untuk disadari bahwa remaja membutuhkan sedikit ruang untuk bebas. Dengan bimbingan Anda, anak remaja Anda akan bisa melalui masa-masa sulit tanpa banyak masalah.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami.

Related Posts