Mengapa Usia 2-7 Penting Bagi Otak Anak?
Parenting Coaching

Mengapa Usia 2-7 Penting Bagi Otak Anak?

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Bisa memahami perkembangan otak anak sejak dini merupakan sebuah investasi yang sangat bermanfaat bagi orangtua. Pertumbuhan otak secara mendasar dimulai melalui proses berkesinambungan sejak sebelum anak dilahirkan dan terus berlanjut hingga anak menginjak usia dewasa.

Di tahun pertama kehidupan, lebih dari satu juta koneksi neuron terbentuk setiap detik. Proses ini disebut proses proliferasi. Setelah proses yang cepat ini koneksi neuron dikurangi melalui proses yang disebut pemangkasan, sehingga sirkuit otak menjadi lebih efisien. Sensor dasar seperti penglihatan dan pendengaran adalah sensor pertama yang berkembang, diikuti oleh pembelajaran keahlian berbahasa dan fungsi kognitif yang lebih tinggi.

Dari sejak dilahirkan hingga berusia 5 tahun, otak anak berkembang lebih cepat dari fase perkembangan lain dalam hidupnya. Pertumbuhan otak sejak dini memberi dampak yang bertahan lama terhadap kemampuan anak untuk belajar dan meraih sukses di sekolah dan dalam kehidupannya. Kualitas pengalaman anak di tahun-tahun awal pertumbuhan, baik itu positif atau negative, akan membantu membentuk bagaimana otak mereka bisa berkembang.

Perkembangan otak anak

Contoh bagaimana otak berkembang pesat di usia 2-7 tahun adalah Einstein. Ketika Einstein sakit dan berbaring seharian di tempat tidurnya saat berusia 5 tahun, ayahnya memberi hadiah berupa kompas. Bagi Einstein, benda itu sangat misterius yang memicu keingintahuannya dalam sains. Tak lama kemudian, ibunya, seorang pianis hebat, memberinya hadiah biola. Dua hadiah ini menantang otak Einstein untuk tumbuh dan berkembang dengan cara berbeda di waktu yang tepat.

Baca juga 5 Cara Memantau Aktivitas Online Anak yang Aman

Otak anak berkembang dalam semburan yang disebut dengan periode kritis. Yang pertama muncul di usia sekitar dua tahun, dan yang kedua muncul di saat remaja. Di permulaan keuda periode ini, jumlah koneksi antara sel otak dan neuron menjadi ganda. Anak berusia dua tahun memiliki jumlah koneksi dua kali lipat dari koneksi otak orang dewasa.

Koneksi antara sel otak adalah dimana pembelajaran terjadi, dua kali lebih besar dari koneksi lain yang memungkinkan otak belajar lebih cepat dari fase usia lainnya dalam hidup anak. Oleh karena itu, pengalaman anak-anak di fase ini akan memberikan dampak yang bertahan lama sepanjang pertumbuhan mereka.

Periode kritis perkembangan otak yang pertama dimulai pada usia 2 tahun dan diakhiri di usia 7 tahun. Periode ini memberikan kesempatan untuk menetapkan landasan pembelajaran holistik bagi anak. Empat cara untuk memaksimalkan periode kritis ini termasuk mendorong kecintaan anak pada belajar, fokus pada luasnya pembelajaran dibandingkan dalamnya pembelajaran, perhatian pada kecerdasan emosional, dan tidak menganggap pendidikan anak sebagai pelopor akan pembelajaran sebenarnya.

Anak kecil perlu menikmati proses pembelajaran dengan baik daripada fokus pada performa. Para pendidik dan orangtua bisa menekankan serunya mencoba berbagai aktifitas baru dan mempelajari sesuatu yang asing. Anda harus membantu anak memahami bahwa kesalahan adalah wajar dan merupakan bagian normal dari sebuah pembelajaran.

Periode ini juga merupakan waktu untuk menetapkan mindset pertumbuhan, sebuah keyakinan dimana bakat dan kemampuan berkembang melalui pencarian dan usaha keras. Pendidik harus menghindari pelabelan pada anak-anak atau membuat sebuah pernyataan universal mengenai kemampuan mereka. Bahkan pujian seperti “Kamu sangat cerdas” termasuk kontraproduktif.

Sebaliknya, Anda lebih baik menekankan sikap gigih dan tekun dan menciptakan ruang aman bagi anak untuk belajar. Anak-anak akan belajar untuk mencintai pembelajaran jika orangtua menunjukkan antusiasme dan penghargaan atas sebuah proses daripada hasil.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami. 

Related Posts