Pentingnya Kecerdasan Emosional Bagi Pemimpin
Leadership Coaching

Pentingnya Kecerdasan Emosional Bagi Pemimpin

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Ketika Anda mememikirkan seperti apa seorang pemimpin yang sempurna itu? Mungkin dalam bayangan Anda muncul sosok yang tidak pernah marah apapun masalah yang sedang dihadapinya. Atau mungkin Anda membayangkan sosok yang dapat dipercaya oleh banyak orang, seorang pendengar yang baik, dan selalu menyampaikan informasi jelas dengan hati-hati. Ya, hal tersebut tadi merupakan kualitas seseorang yang emiliki kecerdasan emosional tinggi.

Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional?

Disingkat dengan EI (Emotional Intelligence), adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi dalam diri juga orang lain yang ada di sekitar. Mereka yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi tahu apa yang sedang mereka rasakan, apa arti dari emosi yang muncul, dan bagaimana emosi itu bisa memberi pengaruh pada orang lain.

Bagi seorang pemimpin, memiliki kecerdasan emosional adalah penting bagi kesuksesannya. Lagipula, pemimpin seperti apa yang lebih sukses menurut Anda, apakah pemimpin yang berteriak pada anak buahnya saat sedang tertekan, atau pemimpin yang bisa mengendalikan emosinya dan mengatasi situasi tegang dengan tenang?

Ada lima elemen dalam kecerdasan emosonal, seperti berikut ini:

1. Kontrol kesadaran diri

2. Pengaturan diri

3. Motivasi

4. Empati

5. Kepekaan sosial

Jika Anda seorang pemimpin, dan mampu mengelola kelima elemen tersebut di atas, maka itu artinya kecerdasan emosional Anda bertambah tinggi. Jadi, mari kita coba renungkan dan kenali lebih jauh, apakah kelima elemen di atas ada di dalam diri Anda?

Kontrol kesadaran diri

Jika Anda termasuk orang yang bisa mengontrol kesadaran diri dengan baik maka Anda selalu tahu apa yang sedang dirasakan. Anda tahu bagaimana emosi dan aksi bisa memberi dampak pada orang sekitar. Memiliki kemampuan ini bagi seorang pemimpin artinya sosok tersebut bisa melihat secara jelas kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Dan, hal ini akan membuatnya rendah hati.

Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kontrol kesadaran dalam diri Anda?

1. Membuat catatan harian

Anda bisa mencoba untuk menuliskan perjalanan Anda setiap harinya dalam sebuah buku catatan. Meluangkan sedikit waktu untuk membuat catatan atau diary seperti ini akan meningkatkan kontrol kesadaran diri.  

2. Bersikap tenang

Ketika Anda berada dalam situasi tegang, marah, atau emosi yang kuat lainnya, berusahalah untuk bersikap tenang dan mencari tahu apa penyebabnya. Ingatlah bahwa apapun situasinya, Anda selalu bisa memilih bagaimana Anda ingin bereaksi terhadap hal itu. Misalnya, ketika Anda mendapat kritik pedas dan tajam dari seseorang, Anda bisa memilih reaksi yang akan Anda berikan terhadap situasi tersebut dan Anda akan bisa membayangkan dampak yang muncul dari pilihan reaksi tersebut. Jika Anda marah, apa yang akan terjadi kemudian? Jika Anda tersinggung, apa yang akan Anda lakukan? Jika And atenang, Anda bisa melihat dari gambaran utuh bagaimana mengatasinya dengan lebih baik.

Baca juga Manfaat Komunikasi Leadership dalam Interaksi Bisnis

Penguasaan diri

Pemimpin yang bisa menguasai dirinya biasanya jarang sekali menyerang orang lain secara verbal, atau membuat keputusan yang terburu-buru karena emosi, membuat stereotype pada orang lain, atau kompromi dengan nilai-nilai diri. Menguasai diri artinya bisa membuat diri tetap dalam kendali.

Bagaimana cara meningkatkan penguasaan diri?

1. Ketahui nilai-nilai diri

Anda yang paling tahu tentang nilai-nilai dalam diri Anda. Nilai apa yang paling penting bagi Anda, dan seperti apa kode etik diri Anda. Jika Anda tahu dan paham tentang hal terpenting bagi diri Anda maka Anda tidak akan berpikir dua kali ketika dihadapkan pada keputusan moral atau etis, Anda akan membuat keputusan yang benar.

2. Mempertahankan tanggungjawab

Hentikan jika Anda menyalahkan orang lain ketika terjadi hal yang salah. Anda harus berkomitmen untuk mengakui kesalahan jika memang Anda berbuat salah dan menghadapi risikonya. Dengan cara ini orang lain mungkin akan lebih menghargai diri Anda dengan lebih baik.

3. Belajar bersikap tenang

Belajar bersikap tenang dalam situasi tidak nyaman. Tidak melepaskan stres dengan cara meneriaki orang lain, namun sebaliknya Anda harus mencoba untuk menarik napas dalam-dalam, lalu memikirkan kembali apa yang akan dilakukan. Ekspresikan emosi negatif Anda dalam bentuk tulisan. Tuliskan semuanya di atas kertas lalu buang setelah Anda mengeluarkan semua emosi itu. Cara ini akan membantu Anda bereaksi dengan adil.

Motivasi

Sosok pemimpin yang penuh motivasi akan bekerja secara konsisten untuk mencapai tujuan, dan mereka memiliki standar kualitas yang tinggi dalam pekerjaannya. Bagaiana cara meningkatkan motivasi Anda?

1. Lihat kembali alasan Anda melakukan pekerjan tersebut

Cobalah mengingat kembali alasan Anda menginginkan pekerjaan ini. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan situasi kerja sekarang, cobalah untuk merunut ke belakang dan melihat kembali situasinya dengan sudut pandang berbeda.

2. Optimis

Tentukan bagaimana Anda termotivasi untuk menjadi pemimpin dan belajar untuk menjadi sosok yang optimis, artinya selalu ada harapan dari setiap situasi. Memang sulit untuk menguasai keahlian ini namun layak untuk dicoba.

Empati

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki rasa empati tinggi agar bisa mengelola tim dengan sukses. Seorang pemimpin dengan empati tinggi mampu menempatkan diri mereka dalam situasi orang lain, membantu orang lain untuk berkembang, memberi tantangan pada mereka yang bersikap tidak adil, memberikan kritik membangun, dan menjadi pendengar yang baik. Jika Anda ingin mendapatkan respek dan kesetiaan dari tim maka tunjukkan bahwa Anda bisa berempati pada mereka.

Bagaimana cara meningkatkan empati Anda?

1. Memperhatikan bahasa tubuh

Mungkin ketika sedang mendengarkan orang lain bicara, Anda menggerakkan kaki, menggigit bibir, atau menyilangkan lengan. Bahasa tubuh seperti ini menggambarkan perasaan Anda pada siuasi yang ada dan pesan yang disampaikan tidak positif. Perhatikan bahsa tubuh dan respon situasi dengan wajar.

2. Merespon rasa

Ketika Anda meminta asisten untuk bekerja lebur (lagi), meskipun ia mengiyakan tapi Anda bisa mendengar kekecewaan dalam suaranya. Jadi cobalah untuk merespon rasa dan berikan penghargaan yang layak untuk kerja lebih yang diberikan oleh orang lain.

Kemampuan sosial

Mereka yang bisa mengelola elemen kemampuan sosial dalam kecerdasan emosional adalah seorang komunikator yang hebat. Mereka sangat terbuka pada berita baik atau buruk, dan ahli dalam memberikan dukungan pada tim, dan selalu bersemangat menghadapi proyek atau misi baru.

Pemimpin yang memlki kualitas ini pandai dalam mengelola perubahan dan menyelesaikan konflik dengan diplomatis. Biasanya mereka tidak puas jika belum menemukan solusi. Sosok seperti ini juga tidak membuat orang lain mengerjakan tugasnya dan mereka menetapkan teladan melalui perilakunya yang baik.

Bagaimana cara meningkatkan keahlian sosial ini?

1. Belajar menyelesaikan konflik dengan baik dan menemukan win-win solution bagi semua pihak terkait.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan melihat kembali seberapa baik Anda bisa berkomunikasi dengan orang lain, apa saja kekurangannya dan bagaimana Anda mengatasi hal tersebut.

3. Belajar menghargai dan memuji orang lain jika layak untuk diberikan. Jangan pelit dengan pujian ketika orang lain memang pantas mendapatkannya.

Jadi, seorang pemimpin harus memiliki pemahaman dan aksi emosional yang solid karena emosi memberikan dampak signifikan pada orang di sekitar kita. Semakin baik kecerdasan emosionalnya maka Anda akan semakin sukses mencapai tujuan.

Maksimalkan potensi kepemimpinan Anda dengan bantuan Leadership Coach kami.

Related Posts