3 Hal yang Terlewat dari Sebuah Resolusi
Kesadaran untuk menemukan 3 hal ini yang tidak mudah ditemui, butuh teman bicara yang bisa memprovokasi pola pikir, meng...
Duckworth, Peterson, Matthews, dan Kelly (2007) telah mengkonseptualisasikan grit sebagai kualitas pribadi yang mewakili semangat seseorang dan ketekunan berupaya untuk mencapai tujuan jangka panjang yang bermakna. Para penulis ini mengusulkan bahwa ada dua dimensi yang menjadi ciri grit, yaitu ketekunan berupaya dan konsistensi minat.
Ketekunan usaha mengacu pada kecenderungan untuk memelihara komitmen dan mempertahankan usaha pada saat-saat sulit. Konsistensi minat mengacu pada kemampuan untuk tetap fokus dan bersemangat pada minat dan tujuan tertentu dalam jangka waktu yang panjang (bertahun-tahun).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa grit telah dikaitkan dengan berbagai hasil pendidikan dan pekerjaan yang positif (Datu, Yuen & Chen, 2016). Literatur yang ada memberikan bukti tentang efek menguntungkan dari grit dalam budaya pendidikan dan pekerjaan, menunjukkan bahwa grit berhubungan dengan prestasi yang lebih tinggi (Bowman, Hill, Denson, & Bronkema, 2015; Duckworth et al., 2007; Strayhorn, 2014; Rimfeld, Kovas, Dale, & Plomin, 2016; Wolters & Hussain, 2015), ketekunan akademik (Galla et al., 2014), keterlibatan akademik (Datu et al., 2016a, 2016b), kontrol diri (Duckworth et al., 2007), kejelasan konsep diri (Fite, Lindeman, Rogers, Voyles, & Durik, 2017), regulasi diri (Arslan, Akin, & Çltemel, 2013; Wolters & Hussain, 2015), kehadiran siswa (Batres, 2011), ketekunan dalam tugas-tugas sulit (Lucas, Gratch, Cheng, & Marsella 2015), motivasi bersekolah (Eskreis-Winkler, Shulman, Beal, & Duckworth, 2014), tidak memiliki ide-ide bunuh diri (Kleiman, Adams, Kashdan, & Riskind, 2013).
Dalam budaya timur, Kekuatan Karakter grit sangat tergambar dalam salah satu bagian dari kitab Si Shu “Bila orang lain dapat melakukan hal itu dalam satu kali, diri sendiri harus berani melakukan serratus kali. Bila orang lain dapat melakukan dalam sepuluh kali, diri sendiri harus berani melakukan seribu kali. Hasil yang dapat dicapai dengan jalan ini, sekalipun yang bodoh akan menjadi mengerti, sekalipun yang lemah akan menjadi kuat.” (Zhongyong XIX: 20-21).
Baca juga 6 Ideas to Start Your Dreams Even If It’s Scary
Berikut adalah lima gagasan tentang bagaimana Anda dapat mengembangkan kualitas pribadi grit dalam berbagai situasi krisis termasuk saat pandemi COVID-19:
1. Identifikasi dengan akurat apa yang Anda anggap penting. Apa yang memberi Anda rasa tujuan hidup yang bermakna dan meningkatkan gerak langkah Anda dalam kehidupan sehari-hari? Sungguh menyedihkan betapa banyak dari kita menjalani kehidupan yang tidak selaras dengan jalan hati kita yang terdalam.
Jika kita tidak tahu secara nyata apa yang kita anggap penting, bagaimana kita bisa mendapatkan tujuan dengan penuh makna dan semangat? Lihatlah berbagai bidang kehidupan Anda seperti keluarga, teman, karier, waktu luang, dan spiritualitas, dan temukan apa yang memberi Anda rasa makna hidup yang mendalam.
2. Lakukan langkah-langkah kecil untuk mencegah kejenuhan. Saya akan memberi tahu Anda satu hal yang pasti, grit tidak berkembang secara langsung perlu mengambil langkah kecil kecil untuk mengejar tujuan Anda. Fokus pada perjalanan dari pada hasil. Rayakan dan belajarlah untuk mendefinisikan kembali kesuksesan kecil.
Dalam irama ini, bahkan penolakan, kegagalan, kemunduruan pun dapat di pandang sebagai kemenangan karena mencerminkan upaya dan merupakan saluran dalam mengembangkan resiliensi (kapasitas untuk bangkit dari berbagai peristiwa traumatik).
3. Melihat kegagalan sebagai hadiah. Ketika kita jatuh dari kuda, atau kita terlempar keluar jalur oleh kekuatan lain (coronavirus), kita perlu mengubah pola pikir kita dari ketidakberdayaan pesimis menjadi harapan optimis, maka kita dapat mengembangkan grit. Bagaimana kita melakukan ini? Lihatlah kegagalan atau kemunduran sebagai kesempatan untuk tumbuh.
Karena Kita semua tahu bahwa statistik tentang bagaimana beberapa orang yang paling berprestasi menunjukkan resiliensi dan grit yang luar biasa dengan kegagalan berulang kali sampai mereka menemukan kesuksesan.
4. Temukan keseimbangan. Memang bagus untuk menjadi gritty (pribadi yang memiliki grit sangat tinggi), tapi grit bukanlah segalanya. Istirahatlah, Jalan-jalan, Saksikan matahari terbit atau terbenam. Mulailah membaca buku-buku yang ringan disertai warna yang menyenangkan hati.
Temukan bagaimana Anda bisa membumi dan rileks sehingga Anda tidak membenamkan diri menyatu dengan alam. Kita semua membutuhkan waktu senggang dan relaksasi untuk mengimbangi ketangguhan dan kerja keras.
5. Ciptakan komunitas orang-orang yang berbagi nilai grit. Nabi Kong Zi mengajarkan kita untuk menghindari persahabatan dengan orang tertentu. “Janganlah berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu”. Ilmu psikologi menguatkan bahwa kita pasti dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita. Kita cenderung mencerminkan emosi orang lain.
Jika kita bersama orang yang bahagia, kita merasa lebih bahagia. Orang yang sedih, kita merasa lebih sedih. Maka logis untuk mengatakan, jika kita mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang berani, kita menjadi lebih berani. Berhenti sejenak di sini dan pikirkan dengan siapa Anda paling banyak berinteraksi.
Apakah mereka gritty? Cobalah untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang memiliki nilai yang sama. Kegigihan mereka akan menular pada Anda, menginspirasi Anda dan membantu Anda tetap pada jalurNya. Jalur Kebajikan, Shanzai 😊
Maksimalkan potensi diri Anda dengan bantuan Self-Growth Coach kami.
Daftar Putaka
Arslan, S., Akin, A., & Çltemel, N. (2013). The predictive role of grit on metacognition in Turkish university students. Studia Psychologica, 55, 311–320.
Bowman, N. A., Hill, P. L., Denson, N., & Bronkema, R. (2015). Keep on truck in' or stay the course? Exploring grit dimensions as differential predictors of educational achievement, satisfaction, and intentions. Social Psychological and Personality Science, 6, 639–645.
Batres, I. (2011). The relationship of grit, subjective happiness, and meaning in life on alternative education students’ GPA and attendance. (Unpublished doctoral thesis) La Verne, California: University of La Verne.
Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. R. (2007). Grit: Perseverance and passion for long-term goals. Journal of Personality and Social Psychology, 92, 1087–1101.
Datu, J. A. D., Yuen, M., & Chen, G. (2016a). Grit and determination: A review of literature with implications for theory and research. Journal of Psychologists and Counsellors in Schools, 1–9. http://dx.doi.org/10.1017/jgc.2016.2.
Datu, J. A. D., Yuen, M., & Chen, G. (2016b). Exploring determination for long-term goals in a collectivist context: A qualitative study. Current Psychology (Advance online publication) 10.1007/s12144-016-9509-0.
Eskreis-Winkler, L., Shulman, E. P., Beal, S. A., & Duckworth, A. L. (2014). The grit effect: Predicting retention in the military, the workplace, school and marriage. Frontiers in Psychology, 5, 36.
Fite, R. E., Lindeman, M. I. H., Rogers, A. P., Voyles, E., & Durik, A. M. (2017). Knowing oneself and long-term goal pursuit: Relations amongself-concept clarity, conscientiousness, and grit. Personality and Individual Differences, 108, 191–194.
Galla, B. M., Plummer, B. D., White, R., Meketon, D., D'Mello, S. K., & Duckworth, A. L. (2014). The Academic Diligence Task (ADT): Assessing individual differences in effort on tedious but important schoolwork. Contemporary Educational Psychology, 39(4), 314–325.
Kleiman, E. M., Adams, L. M., Kashdan, T. B., & Riskind, J. H. (2013). Gratitude and grit indirectly reduce risk of suicidal ideations by enhancing meaning in life: Evidence for a mediated moderation model. Journal of Research in Personality, 47(5), 539–546.
Lucas, G. M., Gratch, J., Cheng, L., & Marsella, S. (2015). When the going gets tough: Grit predicts costly perseverance. Journal of Research in Personality, 59, 15–22.
Matakin. (2016). Si Shu: Kitab yang empat. Jakarta: Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.
Rimfeld, K., Kovas, Y., Dale, P. S., & Plomin, R. (2016). True grit and genetics: Predicting academic achievement from personality. Journal of Personality and Social Psychology (Advance online publication) 10.1037/pspp0000089.
Strayhorn, T. L. (2014). What role does grit play in the academic success of black male collegians at predominantly white institutions? Journal of African American Studies, 18,1–10.
Wolters, C. A., & Hussain, M. (2015). Investigating grit and its relations with college students' self-regulated learning and academic achievement. Metacognition and Learning, 10, 293–311.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Kesadaran untuk menemukan 3 hal ini yang tidak mudah ditemui, butuh teman bicara yang bisa memprovokasi pola pikir, meng...
Tujuh tahap pengalaman menjalani sebuah perubahan dalam hidup manusia, yaitu Shock-Denial-Frustation-Depression-Experime...
Dorongan dan inspirasi yang otentik akan membawa perubahan energi yang menyegarkan badan dan pikiran Anda, sementara dor...
I learned many-many things, not just about how to be a professional coach, but also about how to be a better communicato...
Andre Genta Senjaya
Cerebral Palsy Warrior 🧠 | Founder Sobat CIHO (Compassion, Inclusion, Humor, sOprts)