Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis
Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis...
APA YANG DICARI DARI FRESH GRADUATE ?
Pertanyaan yang sering saya dengar dalam sesi coaching di kampus adalah apa yang diperlukan fresh graduate untuk diterima bekerja di perusahaan. Ini pertanyaan umum dari mereka yang berpikir akan melakukan apa setelah lulus nanti.
Tentu ini muncul dari kenyataan bahwa kebanyakan perusahaan mencari pekerja yang sudah berpengalaman. Itu tercantum dalam iklan lowongan dimana tertulis dalam syarat / requirement; dicari pekerja berpengalaman sekian tahun, atau, dalam istilah lain; berpengalaman lebih disukai. Seandainya tidak tertulis demikian, pada saat seleksi ada kecenderungan kandidat berpengalaman lebih diprioritaskan untuk dipilih.
Sebenarnya tidak semua perusahaan mencari orang berpengalaman untuk sebuah jabatan. Ada yang dengan sadar penuh mencari lulusan baru alias fresh graduate. Ada yang membuka lowongan langsung dengan wawancara tatap muka (walk-in interview), ada yang melalui kerjasama dengan memasang lowongan di kampus. Pintu masuk para lulusan baru pun ada yang seleksi langsung via wawancara, ada yang melalui jalur seleksi, dan ada yang melalui jalur pendidikan seperti management trainee.
Baca juga 6 Jenis Kepribadian dan Dampaknya Terhadap Karir
Fungsi pekerjaan yang ditawarkan pun bermacam-macam. Biasanya tidak jauh dari bidang operasional atau pelaksana. Bidang-bidang pengelolaan atau manajerial biasanya juga dimulai dengan menjalankan fungsi operasional ini.
Setidaknya ada dua hal yang paling banyak diketahui rekan-rekan muda ketika akan melamar. Menyiapkan curriculum vitae (CV) dan persiapan wawancara kerja. Tidak salah, namun sebenarnya bukan hanya itu. Yang perlu juga dipersiapkan adalah PENGALAMAN.
Pengalaman disini lebih kepada pengalaman hidup. Ya, pengalaman hidup, khususnya ketika menjalani studi dikampus atau sekolah. Jika ada pengalaman bekerja saat studi, tentu menjadi pertimbangan yang baik. Nah, pengalaman seperti apa yang perlu dipunyai?
1. Seperti apa keseharian kita
Dalam wawancara kerja, kegiatan keseharian hampir selalu ditanyakan oleh pewawancara. Tujuannya tidak lain memahami bagaimana kandidat mengatur kegiatannya, waktu, prioritas, dan berdampak apa bagi dirinya dan orang lain. Tidak perlu pengalaman bekerja sekian tahun untuk bisa sekadar mengatur kehidupan sendiri.
Seorang kandidat dapat dikenali kebiasaannya dari apa yang dilakukannya sehari-hari. Pekerja yang dicari perusahaan biasanya adalah yang dianggap mampu mangatur hidupnya sendiri dan berdampak positif buat sekelilingnya. Tidak hanya itu, seberapa jauh seseorang memberikan waktu untuk peningkatan dirinya juga menjadi perhatian.
2. Bagaimana menghadapi situasi
Bentuk pertanyaan ini bisa bermacam-macam dari pewawancara. Bisa berupa, “Bagaimana kamu menghadapi kesulitan?” atau, “Kalau ada kejadian tidak sesuai rencana, apa yang kamu lakukan?” Intinya, yang ingin diketahui adalah bagaimana reaksi kandidat terhadap sebuah keadaan. Keadaan tidak selalu yang buruk, tetapi juga bagaimana menghadapi keadaan yang menyenangkan.
Apakah kandidat ini mencari jalan keluar atau menyerah atau meninggalkan situasi tersebut. Metode memecahkan masalah kadang tidak terlalu penting jika mengingat kandidat adalah lulusan baru. Tetapi jika ada keistimewaan dari cara kandidat mengatasi masalah tentu sebuah nilai tambah.
3. Bagaimana berinteraksi dengan pihak lain
Suka tidak suka, dalam konteks pekerjaan seseorang akan berinteraksi dengan orang lain. Meski saat ini metode komunikasi tulisan lebih populer ketimbang verbal, kenyataannya di mata pewawancara, kemampuan komunikasi verbal masih menjadi pilihan ketika menyeleksi kandidat. Ini seiring dengan pemahaman bahwa yang dibutuhkan dalam komunikasi bukan hanya ISI (konten), tetapi juga CARA MENYAMPAIKAN (intonasi).
Semua pihak rasanya masih menyukai bagaimana sebuah pesan disampaikan secara positif, bukan hanya isinya yang positif. Maka kemampuan menyampaikan dan menerima pesan yang dapat diterima (courtesy) masih menjadi pilihan.
Pada prinsipnya ada 3 pokok yang perlu dipunyai oleh seseorang tanpa pengalaman kerja, yaitu mengelola hidup, menghadapi persoalan (mengambil keputusan, menemukan solusi), dan berinteraksi dengan orang lain.
Setidaknya, hal-hal tersebut bisa dilakukan meski tidak punya pengalaman bekerja. Itu sebabnya pewawancara yang ingin mempekerjakan fresh graduate menanyakan hal-hal yang kedengarannya sangat mendasar. Tapi justru yang mendasar inilah yang perlu diseriusi.
Selamat berproses
Buat strategi masa depan karier Anda dengan bantuan Career Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis...
Strategi Efektif untuk Menjaga Profesionalisme di Lingkungan Kerja...
Cara Menemukan Passion dan Membangun Karir yang Memuaskan...
Mengatasi Rasa Takut untuk Mengambil Risiko dalam Karir...
Gogor Ugroseno
Talent Dev. practitioner who believes individuals will thrive when they can speak their opinion, share and have goals. Awareness of potential brings the solutions.