Bringing the culture of sharing to everyone

Ada begitu banyak dampak ditimbulkan oleh krisis yang mendunia. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak memperoleh pemasukan lagi. Nyaris seluruh lapisan masyarakat terkena dampaknya tanpa terkecuali. Satu hal yang harus dipikirkan oleh para pelaku usaha atau pebisnis di masa krisis adalah bagaimana caranya agar perusahaan  dapat bertahan sampai krisis selesai.

Ada beragam cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah mengubah haluan. Ini waktunya untuk para pengusaha melakukan eksperimen, berinovasi dan menghasilkan karya berbeda dari sebelumnya untuk tetap dapat bertahan dalam situasi yang tidak jelas ini.

Namun ada satu hal yang perlu diingat oleh para pengusaha, sebelum memutuskan untuk mengubah haluan dan arah perusahaan, sebaiknya stabilkan dulu bisnis yang digeluti sesuai dengan kemampuan, dan lakukan evaluasi dalam segala bidang untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi krisis.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan, tidak hanya untuk dapat bertahan di tengah krisis melainkan juga untuk bisa mengembangkan usaha Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.

1. Beradaptasi dengan metode digital

Di tengah situasi pandemic yang entah kapan akan berakhir tuntas, semua orang memilih untuk banyak berdiam diri di rumah dan tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi urgen. Akibatnya, segala sesuatu yang biasanya dapat dilakukan secara offline pada akhirnya terpaksa diupayakan untuk dilakukan dengan cara online.

Baca juga 7 Hal yang Perlu Diketahui sebelum Memulai Bisnis

Beragam pekerjaan beralih rupa dari offline ke online tanpa kecuali. Permintaan untuk konten online pun meningkat tajam. Ini saatnya untuk perusahaan Anda menentukan pelayanan pelanggan dengan versi digital pula. Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya memanfaatkan e-commerce, melakukan meeting secara virtual dan lain-lain.

2. Mempersiapkan diri menghadapi skenario terburuk

Tidak ada salahnya Anda bersama jajaran management membuat rencana bisnis baru untuk perusahaan Anda ke depan. Dengan demikian, Anda dan tim dapat menganalisa berapa kebutuhan anggaran, apa saja hambatan dan kelemahan perusahaan,  proyeksi pembelanjaan dan target omset yang diinginkan selama masa pandemi seperti ini.

3. Berhemat

Krisis berkepanjangan bisa berdampak lebih buruk pada sektor finansial. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menemukan langkah-langkah di luar kebiasaan agar bisa mempertahankan usaha Anda lebih lama. Salah satunya caranya adalah menekan biaya yang harus dikeluarkan misalnya biaya operasional perusahaan. Jangan lupa juga untuk melakukan negosiasi pembayaran terkait dengan pihak supplier atau cicilan hutang.

4. Memanfaatkan aset dan sumber daya

Tanyakan pada diri sendiri, apa hal yang paling dibutuhkan orang saat ini? Apakah sumber daya dan aset yang Anda miliki dapat memenuhi kebutuhkan para klien dan pelanggan Anda? Jika tidak, aset atau sumber daya apa yang perlu dilengkapi untuk memenuhinya?

5. Loyalitas terhadap pelanggan setia

Pelanggan yang setia adalah aset utama perusahaan Anda. Karenanya, terus upayakan agar mereka tetap setia dan loyal kepada perusahaan dengan cara menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka. Misalnya dengan memberikan penawaran khusus dengan harga produk terjangkau. Atau memberikan reward untuk pembelian produk dalam jumlah besar.

6. Memberikan pengertian kepada karyawan

Karyawan sebagai ujung tombak perusahaan Anda adalah hal kunci yang juga harus dipertahankan. Cobalah untuk mengajak mereka berbicara dari hati ke hati, agar mereka tetap dapat mendukung, saling menguatkan di masa yang cukup berat ini. Sampaikan pula keadaan dan kondisi perusahaan yang sebenarnya kepada mereka.

Bagaimana caranya di masa seperti ini perusahaan jangan sampai gulung tikar hingga akhirnya terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja. Di sini kesempatan Anda untuk mengatur strategi yang menguntungkan semua tim hingga akhirnya kondisi membaik kembali.

Raih kesuksesan bisnis Anda dengan bantuan Business Coach kami.