Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis
Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis...
Buat teman-teman kelas 3 SMA, selamat ya! Sekarang sudah resmi menyandang status “calon mahasiswa”. Biasanya sih, PR selanjutnya adalah mikirin habis lulus gue mau ngapain ya?
Kalau ada di antara teman-teman yang udah yakin banget mau lanjut kemana, that’s awesome! Apalagi kalau sudah ada yang stop di-PHP-in sama kampus alias audah dapat jawaban diterima dari kampus sasarannya. Tapi gimana sama teman-teman yang masih galau nih mau kemana habis lulus? Cek di sini beberapa triknya!
Kenali Dirimu
Supaya makin yakin memilih jurusan, yang pertama harus kamu lakukan adalah mengenali dirimu. Kamu jago dimana, nggak jago dimana. Sukanya apa, nggak sukanya apa. Kalau belajar kayak gimana, karaktermu seperti apa. Cita-cita kamu apa, 5 tahun lagi mau ngapain. Cari tahu sebanyaknya tentang dirimu. Lewat mana? Lewat introspeksi diri (ini sangat penting), lewat kata orang-orang, atau bisa ikut tes psikologi yang diadakan sekolah. Kalau masih belum cukup, coba konsultasikan pada yang ahli misalnya guru BK atau psikolog.
Terbuka Sama Banyak Pilihan
Kedua, terbukalah sama segala jenis pilihan. Ditawari ini, terima dulu aja terus cari tahu dan pertimbangkan. Ditawari itu, sama aja, kamu terima dulu terus cari tahu dan pertimbangkan. Mungkin saja pilihan hidupmu sekarang bukan jurusan tertentu di dunia kuliah, tapi kursus dulu baru nanti kuliah, atau kerja sambil kuliah (mudah-mudahan kamu pintar bagi waktu, ya).
Cari Informasi, Sharing Sama Orang Lain
Langkah berikutnya adalah cari sebanyak-banyaknya informasi. Lewat internet, bedah kampus, senior-senior, buku, majalah, apapun. Apa kamu mungkin pernah dengar jurusan metafisika? Nah, daripada nebak-nebak sendiri itu jurusan ngomongin apa, mending cari. Banyakin ngobrol dan sharing dengan orang lain. Ortu, kakak, adik, teman gereja, semuanya. Berbagilah juga pada mereka tentang ide jurusan yang kamu mau. Kamu bakal dapat sudut pandang yang lebih fresh ketika berbagi pikiran. Dan kamu bisa lihat bagaimana respon orang-orang di sekitarmu untuk makin meyakinkanmu masuk/tidak ke jurusan itu.
Baca juga Mengenali Nilai Pribadi Memaksimalkan Potensi dalam Diri
Ikut Banyak Kegiatan
Hari gini jadwal sekolahmu pasti banyak class-meeting doang deh, atau malah udah nggak ada agenda lagi. So, kamu sebenarnya punya banyak waktu kosong, kan? Nah, coba cari hal seru di sekitarmu yang bisa jadi alternatif. Kalau uang sakumu cukup besar, kamu bisa cek di instagram yang banyak menawarkan short course hobi-hobi yang asyik. Kalau nggak punya uang gimana, kak? Tenang aja. Main-mainlah ke kampus di dekatmu, lalu cari tawaran-tawaran dari mahasiswa yang lagi bikin-bikin kegiatan misalnya penelitian, pasti banyak. Atau manfaatkan orang-orang di sekitarmu, misalnya belajar masak sama mama. Asyik banget pasti! Siapa tahu dari sana muncul inspirasi buat ambil jurusan apa. Plus tambah teman juga!
Lihat Idolamu
Masih tetap pusing mau pilih jurusan apa? Coba lihat kepada idolamu. Sosok yang jadi inspirasimu. Nggak harus artis atau public figure kok. Siapa tahu guru matematika di sekolahmu, ayahmu, atau senior di sekolah? Ups. Lihat bagaimana mereka belajar/bekerja di bidang yang mereka tekuni sekarang, sambil cari tahu tentang bidang itu dan merasa-rasa sendiri cocok nggak itu untuk kamu tekuni juga. Kalau cocok tunggu apa lagi? Kamu pasti lebih semangat kalau jurusan yang kamu ambil mirip sama idolamu.
Buat Pros dan Cons
Buat kamu yang sudah sampai pada beberapa pilihan, terus galau mau pilih yang mana, coba deh buat tabel pros dan cons kayak di bawah ini. Kriteria pros dan cons bisa kamu tambahin sesuai keadaanmu. Makanya perlu sekali mengenali dirimu. Pastikan waktu mengisi kamu nggak sendirian, supaya kaca matamu nggak sempit. Minta bantuan seniormu yang udah kuliah, atau kakak yang kamu percaya, atau lebih baik lagi kalau kamu isi bareng orang tuamu.
Jurusan | Pros | Cons |
Teknik Mesin | Kerja di industri | Nggak kuat pelajaran fisika |
Gajinya besar | ||
Sastra Jawa | Peminatnya biasanya nggak terlalu banyak | Nggak ada temen di sana |
Nggak bisa bahasa Jawa |
Itu tadi buat yang masih galau mau kemana habis lulus. Terus gimana dengan yang galau karena udah terlanjur nyemplung di jurusan tertentu?
((Again)) Cari Informasi
Nyemplung nggak berarti cita-citamu pupus kok. Nyemplung juga nggak berarti jurusanmu yang sekarang nggak oke. Mungkin perlu sedikit seni belok-belok buat mencapai tujuanmu. Coba cari informasi dari seniormu tentang jurusan ini. Bisa jadi kamu malah ketemu hal-hal menarik untuk ditekuni, atau ketemu peminatan yang bisa membawamu ke cita-citamu lewat jurusan ini. Cari tahu juga dosen-dosen yang asyik, dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Siapa tahu pikiranmu lebih terbuka.
Hati-hati dengan Temanmu!
Ini penting sekali untuk kamu. Teman yang kamu pilih akan membawa kamu entah makin baik atau makin buruk. Jadi harus hati-hati. Untuk kamu yang merasa “salah jurusan”, carilah teman yang bisa memotivasi kamu belajar. Pasti ada teman kamu yang passionate banget di jurusan itu. Nah bertemanlah dengan mereka. Biar ketularan semangat. Biar bisa diajak ngobrol. Jangan cari teman yang sama-sama lagi mengasihani diri karena “salah jurusan”, salah-salah kamu malah makin drop. Apalagi kalau nyari teman yang peduli aja nggak sama dirimu, bisanya cuma ngajak bolos. Wah hati-hati deh, rugi!
Dare to Quit!
Sudah usaha tapi masih tetap nggak bisa terima sama jurusan yang sekarang, teman-teman nggak ada yang support, nilai-nilaimu nggak ada yang oke, percaya dirimu jatuh, kamu nggak well-performed. Kalau sudah gitu sepertinya kamu perlu mempertimbangkan untuk keluar. Pindah jalur. Pindah itu nggak berarti jelek kok. Kuncinya cuma kamu tahu apa yang kamu mau dan cara mencapainya, terus pindah ke sana. Jangan sampai kamu keluar dari jurusan yang sekarang tapi kamu nggak tahu mau ngapain.
Kalau sudah atas pertimbangan matang dan keyakinan, tinggal berani memutuskan dan pindahlah. Orang tua nggak terima kamu mau pindah jurusan? Berat, ya, berargumentasi. Kalau sudah gitu, selain kamu perlu tahu trik menyampaikannya, yang juga penting adalah riset. Riset dulu dan cari tahu banyak tentang jurusan yang kamu mau, bikin pros dan cons lagi, terus tunjukkan ke orang tua. Kalau udah gitu, paling nggak mereka akan mempertimbangkan keinginanmu, karena melihat niatmu yang besar.
Accept It
Udah nggak bisa ngapa-ngapain, kak. Semua usaha nggak bisa bikin aku pindah dari jurusan ini. Berarti ini saatnya untuk belajar lebih dewasa dan menerima. Carilah sumber kekuatan agar kamu tetap menikmati. Carilah hal-hal yang bisa membuatmu bersyukur. Kata orang usaha nggak akan menipu hasil. Jadi bangkit dan bertekadlah untuk berhasil. Cari hal-hal yang menarik dari jurusanmu, termasuk kandidat senior yang bisa dijadikan crush tiap lewat. Ini sedikit banyak bikin semangat, kok. Hehe.
Dari semuanya itu, rajin-rajin cari informasi memang jadi sangat penting. Manfaatkanlah jiwa kepo untuk mencari tahu, nggak cuma tentang jurusan atau lapangan pekerjaan, tapi juga tentang diri kita sendiri. Dari situ kita jadi tahu kekuatan kita ada dimana dan bisa jadi modal kita buat survive di jurusan yang kita pilih.
Terus, sebaiknya kamu ingat ini: bagus atau nggaknya kampus, nggak 100% menjamin kesuksesan kariermu. Kamu sendiri yang bisa menentukan mau kamu bawa kemana hidupmu lewat pilihan-pilihanmu. Cara belajar seperti apa yang akan kamu pakai, buku apa saja yang akan kamu baca, dan teman-teman seperti apa yang akan mengisi hari-harimu, itu jauh lebih berpengaruh buat masa depanmu. Jadi pilih dan putuskan secara bijak sejak muda. Semangat! (WidyaNovia)
Buat strategi masa depan karier Anda dengan bantuan Career Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Kunci Keberhasilan dalam Membina Hubungan Kerja yang Harmonis...
Strategi Efektif untuk Menjaga Profesionalisme di Lingkungan Kerja...
Cara Menemukan Passion dan Membangun Karir yang Memuaskan...
Mengatasi Rasa Takut untuk Mengambil Risiko dalam Karir...
Pramwidya Novia
I love to hear you and discuss with you. Let's talk about you, yourself, your aspiration, goal, journey, or your dilemma. I love to be part of your growth and see you thriving.