Strategi Mengelola Risiko dalam Bisnis untuk Pertumbuhan Jangka Panjang
Bisnis selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat membayangi potensi pertumbuhan jangka panjang. Oleh karena i...
Pandemi Covid-19 yang dialami di seluruh dunia ini memberikan dampak pada banyak hal, salah satunya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. Begitupun di Indonesia, beberapa sektor mengalami dampak yang sangat signifikan. Salah satu yang terkena dampaknya adalah UMKM. Turunnya jumlah dan frekuensi pembelian menyebabkan aliran kas juga tidak berjalan dengan baik. Dampaknya pengurangan pegawai, pengurangan stok barang atau bahkan tutupnya usaha.
Untuk itu pemerintah dan beberapa BUMN memunculkan program untuk membantu UMKM berupa pendampingan ataupun kucuran modal dengan bentuk skema yang bermacam-macam. Namun satu hal yang menarik, yang dibutuhkan disini tidak hanya tambahan modal, namun juga perlu strategi untuk mengubah cara berusaha atau menjual.
Dalam perubahan strategi ini, pemilik bisnis membutuhkan teman bicara. Teman bicara ini tidak sembarang teman bicara tetapi juga sebagai pendamping bisnis. Pendamping bisnis ini yang akan membantu mengembangkan usaha dan pemilik bisnis itu sendiri.
Berbicara mengenai pendamping bisnis ini ternyata juga selaras dengan program Arah Kebijakan dan Program Pengembangan Kementerian Koperasi dan UKM (2020 – 2024) yang dilansir Kementerian Koperasi dan UKM pada Agustus lalu. Disebutkan bahwa jika pemerintah fokus mendorong kenaikan omset UKM dengan target kenaikan omset usaha mikro sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka perekonomian nasional setidaknya dapat tumbuh 7%, bahkan mencapai 9%.
Namun, terdapat permasalahan terkait pengembangan wirausaha UKM yakni tingkat persaingan yang sangat tinggi.
Dalam laporan kinerja Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2018 disebutkan bahwa solusi dari permasalahan tersebut, yang akan dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UKM ke depannya adalah pendampingan berkelanjutan agar kemampuan wirausaha makin meningkat dan dapat menghadapi beragam kendala usaha yang semakin bertambah. Dengan pendampingan atau mentoring ini, UKM bisa makin berkembang.
Pendamping bisnis menjadi bagian yang penting bagi pemilik bisnis. Tantangannya saat ini, pemilik bisnis perlu dibantu untuk memilih pendamping bisnis yang sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah tips memilih pendamping bisnis yang bisa dijadikan acuan bagi Anda:
1. Memetakan kebutuhan pendampingan
Pemilik bisnis perlu mengidentifikasi kebutuhan pendampingan. Area yang ingin dikembangkan bisa saja seperti peningkatan penjualan, strategi bisnis, marketing, pengembang produk, pengembangan bisnis, pengembangan pegawai, pengembangan pemilik bisnis itu sendiri. Idealnya yang mengidentifikasi adalah pemilik bisnis itu sendiri karena dia yang menjalankan bisnis tersebut.
2. Memilih bentuk pendampingannya
Pendamping bisnis di titik ini perlu dibantu untuk memilih pendamping bisnisnya. Ada beberapa bentuk pendampingan bisnis, seperti dibawah ini:
· Mentoring
Mentoring bisnis umumnya dilakukan oleh pemilik bisnis yang sukses dan berpengalaman kepada klien yang belum memiliki pengalaman bisnis. Fokus mentoring pada bidang tertentu
Komunikasi mentoring satu arah. Pada situasi ini, klien atau mentee banyak belajar dari mentor.
Isi mentoring berupa sharing pengalaman, nasihat, saran. Jangka waktu mentoring panjang, bisa 2-3 bulan. Contoh: mentoring ini ideal untuk pemilik bisnis baru atau yang ingin mengembangkan bisnis baru.
· Consulting
Program pengembangan bisnis yang dilakukan konsultan berbasis solusi. Konsultan biasanya memiliki model bisnis yang harus diterapkan klien. Model bisnis ini diambil dari pengalaman bisnis yang sudah berhasil di beberapa tempat. Pemecahan masalah klien dilakukan oleh konsultan. Sebagai contohnya yaitu pemilik bisnis yang membutuhkan solusi secara spesifik.
· Coaching
Coaching menurut definisi International Coaching Federation adalah kegiatan kemitraan dengan klien melalui proses memprovokasi pikiran secara kreatif sehingga menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi dan professional mereka. Coach bermitra dengan pemilik bisnis. Coach tidak harus ahli di area bisnis pemilik bisnis. Coach menghantarkan tujuan pemilik bisnis dari situasi yang dihadapi saat ini.
Percakapan coaching dua arah dan ada goal yang ingin dicapai. Adanya eksplorasi situasi, ide yang muncul dari pemilik bisnis, untuk itu seorang coach juga dilatih untuk mendengarkan, mengajukan pertanyaan berbobot. Untuk menjadi seorang coach bisnis bersertifikasi internasional, perlu mengikuti program sertifikasi coach bisnis yang sudah diakui oleh International Coaching Federation. Sebagai contohnya yaitu pemilik bisnis yang sudah menjalankan bisnisnya selama 2 tahun, dan ingin melakukan ekspansi bisnis lebih besar lagi
Baca juga Memahami Makna Layanan
Untuk membedakan ketiganya, mari kita simak contoh berikut:
Goal Pemilik Bisnis: Ingin mengelola keuangan usaha dengan efektif
Mentor
Dari pengalaman saya, setiap akhir hari saya selalu menyisihkan uang 30% dari hasil penjualan untuk kebutuhan sehari-hari. Nah, Anda bisa melakukannya juga
Konsultan
Nah, ini Pak, saya ada aplikasi yang bisa membantu bapak memperjelas berapa pemasukan di setiap harinya. Selain itu saya juga ada file keuangan cerdik yang bisa memantau proporsi keuangan. Saya bisa bantu simulasikan di satu bulan pertama.
Coach
• Keuangan yang efektif itu yang seperti apa?
• Apa yang menjadi penyebab?
• Bagaimana Anda mengelolanya selama ini?
• Apa yang menjadi prioritas dalam keuangan Anda?
• Apa yang bisa dilakukan berbeda agar keuangan usaha Anda efektif?
3. Menyiapkan anggaran
Bila ingin mendapatkan anggaran secara professional maka pemilik bisnis perlu menyiapkan anggaran, karena setiap mentor, konsultan dan coach ini memiliki tariff yang berbeda-berbeda. Semakin tinggi kualitasnya, maka semakin tinggi pula tarifnya. Tapi jangan khawatir bagi yang belum mempersiapkan anggaran, beberapa BUMN sudah menyiapkan pendampingan yang bisa ditemui di Rumah BUMN. Pemilik bisnis bisa memanfaatkan itu untuk mengembangkan bisnisnya sesuai kebutuhan.
Nah, silakan ini saatnya untuk pemilik bisnis untuk menentukan kebutuhan bisnisnya, memilih tipe pendamping bisnis apa yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya dan silakan hubungi siapa mentor, konsultan dan coach bisnis yang sesuai agar bisnisnya bisa tumbuh dan berkembang.
M Nur Fannie Prasetyo, MBA, ACC
ICF Associate Certified Coach
Certified Business Coach of Coaching Indonesia (ACSTH)
5 years as Business Coach of MRUF Envoy
Owner Ayam Genthong Abah Purbalingga
Raih kesuksesan bisnis Anda dengan bantuan Business Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Bisnis selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat membayangi potensi pertumbuhan jangka panjang. Oleh karena i...
Analisis pasar adalah langkah penting dalam merencanakan bisnis yang sukses. Bagi pengusaha pemula, memahami pasar adala...
Pengembangan produk yang sukses merupakan salah satu aspek kunci dalam menjaga daya saing bisnis Anda di pasar yang teru...
Generasi milenial, yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, telah tumbuh dalam era teknologi dan informasi yang berkemb...
M Nur Fannie Prasetyo
Prast is Executive, Leadership & Business Coach. Prast has been doing his career as a Coach since 2014. Now Prast holds ICF Professional Certified Coach & Registry Coach Mentor