Kunci Mengatasi Anak Remaja yang Sulit Diatur
Parenting Coaching

Kunci Mengatasi Anak Remaja yang Sulit Diatur

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Menjadi seorang remaja itu bukan hal mudah. Menjadi orangtua dari anak remaja juga tidak mudah, bahkan bisa dibilang lebih sulit. Bagi orangtua, penting untuk diingat bahwa kita adalah orang dewasa, orang yang menjadi panutan anak remaja, yang artinya bagaimana Anda berperilaku sangatlah penting.

Jika menjadi remaja adalah sulit, maka mendidik anak remaja juga sulit. Anak-anak yang sebelumya sangat manis, banyak tersenyum dan tertawa, mendadak mulai berargumen, berteriak, atau membanting pintu kamar. Apapun saran yang kita berikan dianggap salah, membuat Anda merasa ingin kembai ke masa ketika anak-anak bisa duduk manis di pangkuan Anda.

Mendidik anak remaja bisa jadi penuh stres, terutama jika Anda punya hal lain yang dikhawatirkan seperti adik-adik balitanya, pekerjaan, atau orangtua sendiri yang sudah sepuh. Namun, ada beberapa kunci yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak remaja yang sulit diatur, seperti di bawah ini:

1. Menjaga diri sendiri

Ketika stres Anda tetap harus bisa menjaga diri. Jangan biarkan diri Anda terbawa situasi yang tidak enak, misalnya tidak makan karena berpikir terlalu berlebihan, atau tidak bisa tidur di malam hari. Pastikan Anda memperhatikan diri sendiri, juga anggota keluarga lain.

Baca juga 5 Cara Menyederhanakan Jadwal untuk Keluarga

Pastikan Anda mengkonsumsi makanan sehat, juga anggota keluarga lainnya. Cukup tidur, dan beri pengertian pada anak remaja Anda untuk melakukan hal sama karena kurang tidur akan menyebabkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Bagi siapapun, akan lebih mudah mengatasi stres jika kondisi tubuh fit.

2. Tetap tenang

Mungkin sulit untuk bicara dengan tenang dan fokus ketika menghadapi anak remaja Anda. Anak kita mmeiliki keahlian unik untuk menekan tombol apapun dan memicu emosi kita. Jika Anda merasa marah, ambil napas sejenak sebelum menjawab dan jangan takut untuk berkata, “Aku akan mengambil napas dulu sejenak, aku merasa sedikit marah, dan aku tidak ingin mendiskusikan hal ini dalam kondisi marah.”

Cara seperti ini tidak hanya akan menenangkan Anda, namun bisa juga menjadi model perilaku yang baik bagi anak remaja dan menunjukkan bagaimana harus berperilaku baik dalam situasi tidak enak.

3. Tetap berkomunikasi dengan baik

Beri anak remaja waktu untuk bicara, ajukan pertanyaan umum dan dengarkan respon yang mereka tunjukkan. Jika Anda khawatir akan terjadi perilaku yang spesifik maka hindari menantang mereka secara langsung. Sebaliknya, berikan sumber informasi yang menarik perhatian mereka untuk membacanya, seperti brosur, leaflet atau link website yang bagus.

4. Menetapkan batasan

Sama seperti balita, anak remaja juga membutuhkan batasan. Anda bisa memberi penjelasan pada mereka apa yang penting, dan bernegosiasi pada area yang dirasa bisa fleksibel. Beri anak remaja waktu untuk sendiri, karena mereka sedang dalam masa mencoba keras untuk menemukan dan menciptakan identitasnya sendiri.

5. Jangan menyerah pada perilaku buruk

Sama seperti balita, anak remaja juga akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan keinginan mereka. Jika Anda menyerah pada perilaku buruk maka mereka akan menggunakannya lebih sering lagi karena Anda terlihat menerimanya.

Yang paling penting adalah menunjukkan bahwa apapun yang sedang terjadi tidak akan mengurangi rasa cinta kasih Anda sebaga orangtua pada mereka. Anak remaja butuh untuk tahu bahwa Anda masih mencintai mereka. Dan mungkin yang lebih penting lagi, Anda harus ingat bahwa Anda mencintai mereka.

Bangun keharmonisan hubungan orang tua dan anak dengan bantuan Parenting Coach kami.

Related Posts