7 Alasan Kegagalan Hubungan Berpasangan

7 Alasan Kegagalan Hubungan Berpasangan
Bringing the culture of sharing to everyone

Sudah menjadi hal umum bahwa setiap kita menginginkan sebuah hubungan yang terjaga baik selama semesta memberikan waktu untuk kita bernapas. Bertemu seseorang dan mengikat janji untuk terus bersama hingga akhir hayat adalah keinginan setiap orang.

Namun, ternyata keinginan tidak semudah mulut mengucap kata. Banyak hubungan antara dua insan manusia berakhir tanpa solusi yang menguntungkan bagi kedua pihak. Hal ini juga biasa terjadi. Mengapa? Alasannya karena setiap manusia itu unik. Tidak ada manusia yang memiliki karakter sama persis meski terlahir kembar identik.

Jika kita melihat sekeliling, banyak hubungan antara dua manusia yang bisa terjaga baik hingga usia sudah mencapai garis sepuh. Ada banyak ikatan pernikahan yang sudah mencapai usia 40, bahkan 50 tahun dan pasangan itu masing hidup dipenuhi cinta yang memukau. Hal seperti inilah yang diinginkan oleh banyak orang, mungkin juga termasuk Anda.

Lalu, apa yang menyebabkan kegagalan dalam sebuah hubungan berpasangan jika banyak juga pasangan yang mampu menjaga cinta mereka dalam rentang waktu panjang?

Beberapa hal di bawah ini mungkin bisa menjadi acuan penyebab gagalnya sebuah hubungan berpasangan:

Alasan 1. Kurangnya rasa percaya pada pasangan

Kepercayaan adalah dasar yang menjadi landasan penting dalam sebuah hubungan yang sehat. Membangun kepercayaan antar pasangan akan tercipta ketika pasangan bisa menjalin komunikasi dengan saling menghormati. Ketika kepercayaan ini runtuh maka akan sulit untuk kembali membangunnya.

Percayalah pada pasangan Anda apapun situasinya meski kemudian Anda mendengar sesuatu hal yang memunculkan tanda tanya tentang dirinya. Yang Anda dengar belum tentu benar adanya. Jika begitu mengganggu pikiran Anda maka tanyakan baik-baik pada pasangan Anda, namun tidak dengan sikap konfrontatif. Karena ingatlah bahwa yang kita dengar dari orang lain belum tentu benar.

Alasan 2. Komunikasi yang bermasalah

Komunikasi bisa membangun sebuah hubungan tetapi bisa juga merusak karena cara menjalankannya yang kurang baik. Komunikasi yang buruk bisa memicu sebuah konflik yang kebanyakan berakhir dengan perpisahan. Sebuah hubungan yang sehat tentu saja melibatkan cara berkomunikasi yang baik.

Terkadang kita lupa bahwa semakin terlibat dalam hubungan yang dalam maka kita semakin rapuh dan mudah tersakiti bahkan oleh hal-hal kecil sekalipun. Oleh sebab itu penting sekali, sebagai pasangan, untuk mengkomunikasikan perasaan masing-masing. Perasaan positif atau negatif terhadap pasangan harus dikomunikasikan dan dicari solusinya segera untuk menghindari uneg-uneg dan konflik tiada berujung.

Alasan 3. Kejujuran

Kejujuran itu penting dan sifatnya vital, bukan hanya dalam sebuah hubungan berpasangan saja tetapi semua hal dalam hidup harus didasari oleh kejujuran. Terlebih lagi dalam hubungan antara dua manusia yang berkomitmen untuk bersama sepanjang hayat. Apalah artinya mengikat diri dalam sebuah hubungan namun tiada kejujuran di dalamnya.

Rasa saling menghargai mendasari sebuah kejujuran maka hormati pasangan Anda dengan tulus dan jujur. Ketika kejujuran dan saling menghargai berjalan seimbang maka faktor pendukung lain akan mengikuti perjalanan Anda. hubungan yang didasari oleh ketidakjujuran akan berakhir gagal dan menyisakan rasa sakit. Kita tidak menginginkan hal itu, bukan?

Baca juga Apa Itu Compulsive Sexual Behavior?

Alasan 4. Masalah kompatibilitas

Dalam menjalani sebuah hubungan diperlukan chemistry atau kecocokan antara satu sama lain. Mengikatkan diri dalam sebuah komitmen artinya Anda akan menjalani kemitraan pribadi bersama seseorang seumur hidup. Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri apakah Anda siap dan mau menjalani hidup bersama orang yang Anda pilih saat ini?

Percaya atau tidak, kompatibilitas itu kunci penting kelanggengan sebuah hubungan pasangan. Kenapa? Karena kompatibilitas berjalan seiring dengan rasa hormat dan komunikasi yang baik. So, kecocokan adalah sebuah ide sederhana yang membutuhkan waktu dan kesediaan untuk berkompromi dari kedua pihak untuk membangun sebuah hubungan jangka panjang yang baik.

Alasan 5. Perbedaan ekspektasi

Berjalan beriringan dalam sebuah perjalanan yang sama dan dalam rentang waktu yang panjang tentu saja tidak mudah. Apa yang menjadi ketertarikan kita terhadap pasangan di awal berkenalan bisa jadi berubah karena tuntutan dan realita dalam keseharian. Rencana hidup yang diawali dengan ‘yang kita inginkan’ bisa jadi berubah menjadi ‘yang aku inginkan’.

Masing-masing pihak akan dihadapkan pada prioritas dan ekspektasi yang berbeda, termasuk segala hal yang berkaitan dalam diri dan juga keluarga terdekatnya. Perbedaan inilah yang harus dihormati dan dihargai. Karena ketika Anda ingin menjadi prioritas oleh pasangan maka jadikan juga pasangan Anda sebagai prioritas, bukan sebagai pilihan.

Alasan 6. Perilaku kasar

Perilaku kasar dalam sebuah hubungan berpasangan bukan hanya tentang perilaku kasar secara fisik, tetapi juga secara verbal, emosional, atau juga seksual. Dominasi dan kontrol yang berlebihan juga termasuk dalam perilaku kasar. Perilaku yang kasar seperti ini secara langsung atau tidak akan berdampak merusak sebuah hubungan pasangan, dan perilaku seperti ini tidak bisa ditolerir.

Pola perilaku kasar yang berkelanjutan seperti marah, tidak menghargai, dan emosional yang tak terkendali akan membuat Anda perlahan tenggelam dalam negativitas dan pada akhirnya merusak hubungan yang terjalin selama ini. Namun, bila dua pihak mau menghadapi tanggung jawabnya masing-masing dalam situasi seperti ini, juga dengan kerja keras, maka hubungan Anda bisa diselamatkan.

Alasan 7. Ketidakpuasan secara seksual

Membicarakan seks di negara kita masih dianggap tabu oleh sebagian kalangan masyarakat, padahal sebenarnya hal itu penting untuk diketahui dan dipahami, terutama oleh pasangan. Membicarakan pengalaman seks bukan hal yang mudah bagi seorang wanita.

Tidak pernah membicarakan seks bukan berarti kebutuhan akan hal itu tidak pernah ada. Banyak pasangan yang tidak membicarakan seks secara terbuka, baik tentang kesenangan yang ingin dinikmati, mengenai fantasinya, dan juga batasannya. Maka, penting bagi pasangan untuk tahu seperti apa kebutuhan seks yang akan mengarah ke kepuasan hingga membuat hubungan bertahan lama.

Wujudkan hubungan berpasangan yang ideal dengan bantuan Relationship Coach kami.

Share this post

Konten Artikel Terkait

Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.

5 Alasan Perempuan Belum Mau Menikah di Usia Ideal
9 Sep 2022

5 Alasan Perempuan Belum Mau Menikah di Usia Ideal

Ada banyak alasan yang menyebabkan orang belum mau menikah namun tidak berdampak pada semua orang, melainkan secara indi...

Bangun Citra Diri Positif untuk Menemukan Pasangan
7 Jul 2022

Bangun Citra Diri Positif untuk Menemukan Pasangan

Citra diri adalah suatu hal yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. Menciptakan dan menumbuhkan citra diri yang pos...

Tips Menjadi Pasangan yang Lebih Menyenangkan
10 Jun 2022

Tips Menjadi Pasangan yang Lebih Menyenangkan

Hubungan romantis itu dinamis. Biasanya mengalami perubahan yang merefleksikan kondisi, keadaan, stress, dan naik turunn...

5 Tanda Universal Kamu Bisa Jatuh Cinta
30 May 2022

5 Tanda Universal Kamu Bisa Jatuh Cinta

Jatuh cinta merupakan suatu hasrat dalam diri yang seringkali terlihat irasional, tidak terkontrol, bahkan liar. Namun, ...