Bringing the culture of sharing to everyone

Apakah life balance atau keseimbangan hidup adalah salah satu resolusi Anda di tahun ini? Atau Anda pernah memikirkannya, bahkan selama ini telah berusaha mewujudkannya, tapi Anda menemukan bahwa ternyata memiliki keseimbangan hidup tidak semudah quote atau tips yang Anda baca di buku-buku motivasi atau di media sosial.

Ketika mendengar kata life balance, apa yang terpikir oleh Anda? Seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan start-up dengan kesibukan yang hampir tiada henti setiap harinya, selalu menjadwalkan sekali dalam dua-tiga bulan untuk pergi berlibur selama 1 minggu (tentu saja dengan laptop yang tidak pernah ketinggalan, bahkan ketika sedang santai di sebuah pantai di Bali).

Ada pula seorang teman yang lain, ibu rumah tangga dengan 2 anak usia SD dan TK. Hari-harinya tidak kalah sibuk dengan orang kantoran atau wiraswasta. Dari mulai mengurus rumah, mempersiapkan kebutuhan suami dan anak-anak, kegiatan di komplek ataupun urusan keluarga besarnya. Tentunya masih banyak lagi urusan lainnya.

Baca juga Solo Traveling: Jalur Cepat untuk Pengembangan Diri

Sebagai reward, pada malam hari sebelum tidur, dia bisa menghabiskan waktu sekitar setengah jam hingga satu jam untuk membuka aplikasi belanja online, scroll up and down, membeli barang-barang yang lucu atau sekedar memasukkan barang-barang ke dalam keranjang yang belum tentu juga akan dibeli. Hal itu sudah cukup menyenangkan buatnya.

Ada satu lagi, dia memiliki aturan bahwa setiap hari Sabtu pagi dia tidak mau diganggu selama satu jam untuk kelas yoga online-nya. Ke dua teman ini memiliki cara masing-masing untuk mewujudkan life balance. Apakah berhasil? Well, mungkin saja.

Life balance terdiri dari dua kata yaitu life dan balance. Mari kita renungkan sejenak, manakah yang lebih penting dan mendapatkan prioritas lebih dibandingkan yang lain; life atau balance. Tentu saja “life”, karena sebelum kita melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan balance, kita perlu mengerti balance dalam hidup kita.

Berikut ini lima pertanyaan yang perlu Anda jawab untuk membantu Anda mendapatkan life balance:

1. Apa goal yang ingin Anda capai?

Setelah melewati tahun yang penuh tantangan, mungkin saat ini pemulihan keuangan adalah goal yang ingin Anda capai. Atau, ingin lebih sehat secara mental? Atau ingin membenahi hubungan dengan orang-orang terdekat yang selama work from home sungguh menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana kalau Anda ingin mencapai semuanya? No problem. Tuliskan saja dulu.

2. Apa saja aspek dalam hidup Anda?

Setiap orang memiliki banyak aspek dalam hidup. Aspek yang umumnya dimiliki oleh setiap orang adalah kesehatan, sekolah, karir, bisnis, keuangan, dan relationship (dengan pasangan, orang tua, keluarga, kolega atau pertemanan). Anda bisa tambahkan aspek lainnya apabila ada.

3. Bagaimana Anda menyusun prioritas dari semua aspek tersebut?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, cobalah kembali ke pertanyaan nomor satu. Urutan prioritas menunjukkan seberapa penting hal-hal tersebut dalam hidup kita. Kemudian bandingkan dengan aktivitas Anda sehari-hari. Apakah alokasi waktu, energi atau investasi Anda menunjukkan urutan prioritas tersebut?

Seberapa banyak waktu, tenaga dan investasi yang kita lakukan terhadap sesuatu menunjukkan prioritas hal tersebut dalam hidup kita. Urutan prioritas yang benar dari semua aspek dalam hidup Anda akan menentukan tercapainya tujuan hidup Anda.

Life balance tidak selalu tentang ‘lima hari kerja, dua hari bermain’, atau tidak sesederhana ‘pagi berolah raga sehingga siang dan malam bebas makan-minum apa saja’ . Life balance memiliki makna yang lebih dalam, yaitu terpenuhinya kebutuhan dari setiap aspek kehidupan Anda sesuai dengan skala prioritas yang Anda miliki. Tentu saja setiap orang berbeda. Jadi, tidak terlalu sulit bukan? Mari kita coba!

Maksimalkan potensi diri Anda dengan bantuan Self-Growth Coach kami.