Membangun Tim untuk Kinerja Sales Maksimal
Sales coaching ditujukan untuk mengembangkan setiap individu di tim sales agar mereka lebih kompeten dengan menggali pen...
Makna Angka dalam Target
Mari kita renungkan bersama apa arti angka-angka dalam sebuah target. Angka-angka tersebut adalah sebuah indikator yang menunjukkan apakah kita sebagai personal yang tergabung dalam organisasi memberikan kontribusi dalam mengantarkan organisasi mencapai tujuannya. Jadi target pada dasarnya adalah indikator.
Benar bahwa pencapaian indikator akan digunakan untuk menilai kinerja perseorangan maupun kinerja sebuah tim. Masa depan karir kita akan sangat ditentukan dari penilaian kinerja pencapaian target. Sedemikian pentingnya indikator ini, sehingga secara tidak sadar menarik perhatian kita seluruhnya pada angka-angka ini dan pada cara-cara untuk mencapainya.
Lupakan sejenak kriteria benar atau salah dalam menilai perilaku ini. Yang jelas ini adalah perilaku yang wajar kita temui. Satu waktu kita bisa menemukan cara-cara yang membuat kita bisa mencapai angka-angka dalam target tersebut. Di waktu yang lain kita merasa angka-angka itu tidak masuk akal, sehingga reaksi spontan kita adalah menawar angka dalam target tersebut.
Pertanyaan saya adalah, akal mana yang Anda gunakan untuk menilai bahwa suatu angka dalam target itu masuk atau tidak masuk akal? Tentu saja akal yang perhatiannya terpusat pada angka target dan bagaimana pencapaian target tersebut bisa mempengaruhi masa depan karir Anda.
Baca juga Pentingnya Membentuk Cara Pandang Admin Customer Service pada Bisnis Online
Jadi mari kita kembalikan fungsi angka target pada esensinya yaitu sebagai indikator pencapaian tujuan organisasi. Mari kita coba pendekatan baru untuk menyikapi sebuah target. Pendekatan baru ini adalah pusatkan perhatian Anda pada tujuan organisasi yang ingin dicapai dan bukan pada angka target-nya.
Tujuan atau Goal Bisa Dicapai dengan Berbagai Cara
Jika Anda memfokuskan perhatian pada tujuan atau goal dibanding pada angka target, maka akan banyak pemikiran-pemikiran baru yang muncul. Akal inilah yang selalu digunakan sales person yang efektif untuk mencari jalan melampaui target-nya. Akal kreatif inilah yang membantu seorang sales person yang efektif untuk memunculkan cara-cara baru untuk mencapai tujuan organisasi (bukan sekedar mencapai angka target).
Anda akan mulai berpikir apakah target yang Anda terima sudah tepat untuk dijadikan indikator bahwa tujuan dari organisasi tercapai? Jangan-jangan ada faktor-faktor lain yang perlu diukur juga untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dengan munculnya pertimbangan-pertimbangan baru di kepala Anda, maka hal ini menjadi modal untuk merumuskan metode-metode baru yang lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Bisa jadi metode-metode baru tersebut membutuhkan ukuran-ukuran baru untuk memastikan keberhasilannya. Saya suka menyebut ukuran-ukuran ini sebagai in process measurement. Perbedaan metode pencapaian tujuan pasti membutuhkan perbedaan pada in process measurement yang digunakan. Contoh, jika di masa pandemik ini tim Anda ingin tetap mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat (diatas inflasi), dalam bisnis produk konsumen elektronik.
Dan Anda paham bahwa kunjungan konsumen elektronik ke toko fisik elektronik menurun drastis, apakah Anda akan tetap menggunakan in process measurement yang sama untuk mengukur efektifitas kerja tim sales Anda? (Ambil contoh in process measurement yang paling populer yaitu ukuran jumlah kunjungan ke toko dalam sebulan)
Jika Anda tahu bahwa volume penjualan produk konsumen elektronik saat ini berubah proporsi menjadi 80% transaksi online, maka bukankah akan lebih efektif jika Anda mengukur tim sales Anda terhadap jumlah konversi toko offline menjadi online dalam 1 bulannya? Tentu saja Anda perlu memberikan keterampilan-keterampilan baru bagi sales tim Anda untuk menjalankan metode-metode penjualan yang baru.
Fokus pada Goal Bukan Target
Dari contoh diatas, saya ingin menyampaikan satu poin penting yang saya lihat menjadi pembeda antara Sales Leader yang efektif dibandingkan dengan Sales Leader yang kurang efektif, yaitu fokus pada goal (tujuan). Inilah yang membuat mereka selalu kaya dengan ide-ide baru untuk melampaui target yang dibebankan oleh organisasi. Selamat mencoba.
Optimalkan penjualan produk dan layanan Anda dengan bantuan Sales Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Sales coaching ditujukan untuk mengembangkan setiap individu di tim sales agar mereka lebih kompeten dengan menggali pen...
Masa sulit terjadi pada setiap orang bahkan pada professional sales yang terbaik sekalipun. Bidang penjualan memang beke...
Cara menjual telah berubah beberapa tahun belakangan ini -menjadi lebih baik tentunya. Tidak ada orang yang suka dipaksa...
Dengan memahami produk atau jasa secara menyeluruh artinya kita akan lebih banyak tahu daripada pelanggan, kompetitor at...
Irfan Prarendra
Irfan is a Disruptive Coach focusing on Business and Life coaching. He holds ACC, PCC credential from ICF since 2017. From 1999 Irfan also has 18 years of management experience in varying industries. Currently, while doing his profession as a coach, Irfan still hold management position both in his own business as well as in Coaching Indonesia Edukasi. His style of coaching more into helping the client to see the unseen perspective, reflective, and build a sound strategy in Business and Life.