Cinta Saja Tidak Cukup
Love Coaching

Cinta Saja Tidak Cukup

@DailyVisecoach
@DailyVisecoach

Cinta itu indah. Cinta itu penting. Cinta itu besar. Tetapi cinta saja tidak cukup.

Pada tahun 1967, John Lennon, personil grup band The Beatles menulis sebuah lagu berjudul, “All You Need is Love.” Lagu ini memuat pesan tentang cinta yang universal dimana cinta tidak ditempa atau dimodulasi. Kemudian 37 tahun setelahnya, Trent Reznor dari Nine Inch Nails menulis lagu berjudul “love is Not Enough.” Lagu ini memuat pesan bahwa untuk mempertahankan sebuah hubungan tidak cukup hanya dengan cinta saja.

Salah satu dari pria ini memiliki pemahaman yang jelas dan realistis tentang cinta. Yang satu tidak bisa memahaminya. Salah satu dari pria itu mengidentifikasi cinta secara idealis dimana cinta merupakan solusi dari semua masalah hidupnya. Salah satu dari pria itu mungkin narsistik dan satunya lagi tidak. Kondisi seperti ini banyak kita temui di dalam kebudayaan modern kini.

Banyak dari kita yang mengidealisasi cinta sebagai obat dari semua permasalahan hidup, sebagai solusi akhir dari semua rasa sakit dan perjuangan. Dan karena kita terlalu berpatokan pada idealisme cinta maka kita cenderung berlebihan dimana hasilnya malah membuat suatu hubungan menjadi rusak atau hancur karenanya.

Baca juga Move-on Dari Hubungan Cinta Yang Gagal

Ketika kita percaya cinta seperti yang dikatakan Lennon, kita cenderung mengabaikan nilai fundamental seperti penghargaan, kemanusiaan dan komitmen terhadap orang yang kita sayangi. Lagipula, jika cinta menjadi solusi atas segala hal, mengaa harus repot memikirkan hal lain -semua hal sulit lainnya?

Namun jika kita lebih percaya dengan pesan yang disampaikan oleh Reznor, maka kita cenderung untuk memahami bahwa hubungan yang sehat memerlkan lebih dari sekadar emosi murni atau Hasrat yang besar. Kita menyadari bahwa ada banyak hal lain yang penting dalam hidup dan hubungan kita lebih dari sekadar mencinta. Dan kesuksesan sebuah hubungan itu tergantung pada pemahaman mendalam tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan.

Tiga kebenaran pedas tentang cinta

1. Cinta tidak sama dengan kecocokan.

Ketika Anda merasa ada kecocokan dengan seseorang dan kemudian jatuh cinta, tidak selalu orang tersebut adalah pasangan yang baik untuk Anda dalam jangka waktu panjang. Karena cinta merupakan sebuah proses emosional dan kompatibilitas adalah sebuah proses logis. Kedua hal ini tidak bisa dicampuradukkan.

2. Cinta tidak memecahkan masalah

Ketika Anda menemukan pasangan yang cocok dan menjalin cinta namun Anda berdua terpisah oleh jarak karena berada di kota yang berbeda dan sulit untuk saling bertemu karena tidak ada dana mencukupi untuk memenuhinya. Hal ini bisa menjadi pemicu drama dan perdebatan serta pertengkaran tiada akhir jika masing-masing tidak memiliki pemahaman bahwa selain cinta diperlukan nilai-nilai lain agar suatu hubungan bisa berjalan baik.

3. Cinta tidak selalu tentang pengorbanan diri

Salah satu karakter dalam mencintai seseorang adalah Anda bisa berpikir di luar zona nyaman dan di luar kebutuhan Anda sendiri untuk bisa membantu dan menyayangi pasangan beserta kebutuhannya. Yang menjadi pertanyaan adalah apa sebenarnya yang Anda korbankan dan apakah sepadan dan layak untuk dilakukan?

Dalam suatu hubungan cinta adalah normal ketika dua orang mau mengorbankan keinginan, kebutuhan dan waktunya untuk pasangan. Hal ini merupakan bagian yang menjadikan suatu hubungan menjadi baik. Namun ketika seseorang mengorbankan harga diri, artabat, kondisi fisik, ambisi dan tujuan hidup, hanya demi bisa bersama orang yang dicintai, maka cinta yang seperti ini menjadi tidak sehat.

Jika Anda berada dalam situasi dimana Anda metolerir perilaku yang merusak maka Anda mengijinkan cinta mengendalikan diri Anda dan jika kondisi seperti ini tidak ditangani dengan baik maka Anda sudah menanggalkan jati diri Anda sendiri. Maka berhati-hatilah dengan cinta karena cinta saja tidak cukup.

Wujudkan hubungan berpasangan yang ideal dengan bantuan Relationship Coach kami.

Related Posts