Mengubah Mindset dari Diusahakan menjadi Harus Bisa
Self-Growth Coaching

Mengubah Mindset dari Diusahakan menjadi Harus Bisa


Seringkali kita mengucapkan kata diusahakan dan sangat jarang kita berani mengatakan harus bisa dalam kehidupan kita sehari hari. Kita sebagai orang timur sudah terbiasa dengan sopan santun sehingga seringkali kita khawatir dianggap sebagai orang sombong atau takabur .

Kalau kita lihat lebih dalam lagi, sadar atau tidak, perbedaan dalam mengucapkan kata diusahakan dan harus bisa sering diucapkan pada saat-saat tertentu, saya ambil contoh sebagai berikut:

1. Saat kita diundang hadir dalam sebuah acara resepsi (pernikahan atau perayaan apapun).

Kita akan mengucapkan diusahakan datang jika hubungan kita dengan teman yang mengundang tersebut dalam taraf biasa-biasa saja. Namun sebaliknya, jika yang mengudang memiliki hubungan spesial maka kita akan mengatakan, "Ya, saya akan datang." Dengan mengucapkan kalimat tersebut, maka tanpa sadar kita melakukan dan mengatur aktivitas (jadwal, menjaga kesehatan dll) agar tujuan untuk menghadiri acara tersebut terealisasi.

2. Dalam hal pekerjaan.

Apabila kita diberikan kepercayaan untuk melakukan suatu pekerjaan tambahan, atau mendapat kepercayaan lebih dari atasan, lalu diminta menyelesaikan pekerjaan/target dalam batas waktu tertentu, maka umumnya kita akan mengatakan diusahakan agar tercapai dan sangat jarang kita berani mengatakan, "Ya, pasti tercapai," atau, "Harus tercapai." Apakah kita pernah mengamati perilaku orang yang mengatakan secara berbeda tersebut dengan hasil atau pencapaian atau drive for result yang diperolehnya?

Baca juga Mengembangkan Potensi Individu Melalui Kompetisi dan Pengamatan Perilaku

3. Sebuah pengalaman pribadi.

Saat saya  melakukan diskusi/review mengenai evaluasi target pencapaian  dengan salah satu Sub Branch Manager (Kepala Kantor Cabang Pembantu suatu kota) yang merupakan team member saya. Saya meminta yang bersangkutan untuk segera menyelesaikan salah satu targetnya yaitu penjualan produk Bancassurance yang tersisa 40 % lagi. Namun, dalam 2-3 bulan terakhir dia terlihat tidak konsisten dan performanya cenderung menurun.

Saya mengatakan, tidak akan dilihat besar atau kecilnya suatu target Kantor Cabang Pembantu, namun akan dilihat siapa yang berhasil menyelesaikannya terlebih dahulu. Sebagai KCP dengan lokasi luar kota dengan potensi bisnis perkreditan yang tidak besar maka pencapaian penjualan produk Bancassurance menjadi salah satu yang tepenting. Pada akhirnya saya mengatakan harus bisa menyelesaikan target ini sebelum Desember 2020. 

Apa yang terjadi kemudian sangat mengejutkan karena manager bank cabang bersama tim yang dipimpinnya menunjukkan semangat dan kinerja yang luar biasa dan mampu menyelesaikan target sebelum Desember 2020. Dari hasil pengamatan berbagai sumber, kepedulian seluruh anggota tim yang berada di KCP tersebut menjadi hidup dan kompak sekali.

Dan, pemimpin KCP tersebut mengatakan kepada saya pada saat momen targetnya terpenuhi, bahwa dia berterimakasih atas sesi diskusi dengan saya yang membuat dirinya mengubah mindset dirinya dan anggota teamnya.

Dari contoh sederhana tersebut, saya menyimpulkan pada saat kita berani mengatakan harus bisa, maka hal itu akan memengaruhi mindset dan keyakinan kita sehingga timbul komitmen (ikatan emosional) untuk mewujudkannya. Kondisi tersebut juga akan memunculkan dorongan energi  untuk mengeluarkan semua potensi diri kita, sehingga semua kreativitas, aktivitas, ide, dan perubahan apapun akan dicari dan timbul. 

Maksimalkan potensi diri Anda dengan bantuan Self-Growth Coach kami.

{$detail->author->name}}
Sewaka Kosasih Muljadi, CEC

Leadership & Self Growth Coach Check the profile at https://visecoach.com/sewaka-kosasih-muljadi

Related Posts