5 Alasan Perempuan Belum Mau Menikah di Usia Ideal
Ada banyak alasan yang menyebabkan orang belum mau menikah namun tidak berdampak pada semua orang, melainkan secara indi...
Semua orang suka drama, hanya kadarnya saja yang berbeda-beda. Lagipula, drama terhubung banyak dengan budaya manusia, mulai dari sajian tulisan dalam buku hingga film layar lebar, kita terbiasa melihat berbagai kisah menarik dengan dinamika berbeda.
Kita semua suka melihatnya hingga tanpa sadar telah menganggap drama sebagai bagian dari hal normal dalam kehidupan dan hubungan cinta, bahkan ada yang menjadi kecanduan akan hal itu. Drama membuat kita merasa hidup. Kita suka dengan sensasi ketidaktahuan bagai kupu-kupu yang beterbangan di dalam perut dan getaran kencang jantung yang menggebu-gebu.
Kita juga suka dengan adanya perhatian dari orang lain. Ketika Anda ditanya tentang kabar terbaru dari hubungan cinta yang sedang dijalani, maka Anda akan menjawab dengan senang hati. Tulisan ini hanya berbagi pengalaman saja agar kita tidak terperosok dalam kecanduan yang tidak baik bagi diri kita. Hal apapun jika dilalakukan secara berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi kita.
Tanda-tanda Anda adiktif dalam drama percintaan
1. Anda selalu tertarik pada orang yang sama
Anda mungkin pernah berpikir kenapa selalu tertarik pada orang dengan tipe yang sama? Dan Anda memikirkan hal itu dengan rasa frustasi. Anda cenderung tertarik pada orang yang tidak dapat diandalkan. Hari ini dia begitu perhatian, keesokan harinya dia sangat sulit dijangkau.
Sensasi tarik ulur dalam hubungan seperti ini membuat Anda sakit kepala dan Anda tidak dapat memastikan perasaan dan maksud mereka. Anda harus selalu mencari tanda atau bukti apakah benar mereka menyukai Anda. Mereka seperti sulit untuk diraih dan justru hal ini yang membuat Anda makin menginginkan mereka.
Baca juga Mengapa Cinta Begitu Rumit Dipahami?
Jika Anda bisa jujur pada diri sendiri, Anda akan mengakui bahwa tantangan yang ada lebih berarti daripada orangnya itu sendiri. Anda menikmati perlombaan ini dan bisa jadi Anda akan kehilangan minat ketika ada seseorang yang membalas minat itu pada Anda.
2. Anda merasa hubungan tanpa drama itu membosankan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kita hidup di lingkungan masyarakat yang menganggap bahwa drama itu merupakan bagian normal dari sebuah hubungan. Sebenarnya, justru tidak. Ketika dihadapkan pada kehidupan cinta romantis, Anda mungkin berpikir bahwa berjuang itu bagus dan bosan itu buruk.
Pernyataan tadi adalah sebuah keyakinan yang terbatas. Artinya, pernyataan tadi merupakan sebuah pemikiran yang membatasi persepsi Anda tentang dunia dan kemungkinan-kemungkinan dalam hidup. Mari kita sejenak kembali ke belakang.
Seperti apa orangtua atau pengasuh Anda di masa Anda tumbuh dulu? Apakah perjalanan itu dipenuhi oleh argumen, teriakan atau kata-kata kasar? Apakah ada episode pertengkaran besar kemudian diakhiri dengan rekonsiliasi? Jika pernah menyaksikan hal itu maka benar adanya bahwa kepribadian terbentuk dari pembelajaran dan teladan yang kita lihat sejak kita kecil.
Mungkin saja Anda melihatnya tidak dari orangtua, tetapi dari orang-orang yang berada di lingkaran terdekat Anda. Darimana drama itu berakar? Temukanlah sumbernya maka Anda akan bisa memperbaikinya.
Hal lain lagi yang bisa menjadi pertimbangan adalah otak Anda bisa saja kecanduan pada drama. Ketika Anda stres, tubuh melepaskan hormon senang untuk mengatasi stres. Sejalan dengan waktu, seluruh sistem saraf bisa kecanduan pada zat yang dihasilkannya -mencari drama dan menciptakan lebih banyak stres dalam hidup agar Anda terpukul.
Bagi otak yang kecanduan dan bagi kekanak-kanakan dalam diri Anda, hubungan yang sehat itu tampak membosankan karena tidak memunculkan kedua komponen tadi. Drama, jika dipelihara dalam jangka waktu lama akan sangat merusak, bukan hanya pada sistem saraf dan tubuh tetapi juga pada hubungan cinta Anda.
Dan yang lebih mengerikan lagi, kecanduan drama seperti ini bisa diturunkan pada anak-anak Anda. Sama halnya dengan Anda mungkin mewarisinya dari orangtua Anda. Sebaliknya, dalam hubungan yang sehat, Anda cenderung tenang berada di dekat pasangan. Anda tahu bagaimana perasaan mereka, Anda merasa aman mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan Anda. Dan, Anda bisa menjadi model untuk orang-orang di sekitar Anda.
3. Anda merasa harus memperbarui cerita cinta Anda pada dunia luar
Memiliki teman-teman yang mendukung Anda adalah menakjubkan dan penting bagi kita. Mereka mampu menerima kita apa adanya. Itulah, pertemanan yang baik adalah karunia tak ternilai. Namun, menceritakan segala hal tentang dinamika kehidupan cinta hingga ke hal paling detail pada teman-teman bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan.
Jika Anda selalu merasa harus menceritakan segala hal pada orang lain, mungkin Anda senang melihat reaksi mereka seperti marah, terkejut, kaget, khawatir dll. Anda menyaksikan emosi mereka saat mendengar cerita Anda dan Anda menyukai perhatiannya. Mereka ikut menghina orang yang Anda bicarakan yang membuat Anda semakin puas akan drama yang sedang dijalani.
Kondisi seperti itu normal adanya dan dialami oleh banyak orang. Alasan dari tulisan ini adalah untuk membuat Anda menyadari bahwa drama yang berlebihan dalam hubungan cinta itu tidak baik adanya. Dengan mengetahui tanda-tandanya di atas mungkin Anda bisa mengubah hal tersebut.
Wujudkan hubungan berpasangan yang ideal dengan bantuan Relationship Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Ada banyak alasan yang menyebabkan orang belum mau menikah namun tidak berdampak pada semua orang, melainkan secara indi...
Citra diri adalah suatu hal yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. Menciptakan dan menumbuhkan citra diri yang pos...
Hubungan romantis itu dinamis. Biasanya mengalami perubahan yang merefleksikan kondisi, keadaan, stress, dan naik turunn...
Jatuh cinta merupakan suatu hasrat dalam diri yang seringkali terlihat irasional, tidak terkontrol, bahkan liar. Namun, ...