3 Hal yang Terlewat dari Sebuah Resolusi
Kesadaran untuk menemukan 3 hal ini yang tidak mudah ditemui, butuh teman bicara yang bisa memprovokasi pola pikir, meng...
Tahun 2020 sudah terlewati, memang bukan tahun yang mudah untuk dilewati. Pandemi Covid 19 selama 10 bulan yang dialami tidak hanya di Indonesia tapi dunia juga menjadi sebuah tantangan yang dihadapi. Perubahan cara berinteraksi, bekerja, sekolah menjadi bagian penting selama 10 bulan ini.
Ada pancaran kebahagian bagi sebagian orang ketika akan melewati tahun 2020 ini, berharap bahwa pandemi ini segera berakhir, berharap bisa berinteraksi lagi dengan saudara, teman sekolah, teman kantor. Tentu ada hal lain yang juga menjadi tradisi penutup tahun bagi sebagian orang, yaitu membuat resolusi di tahun 2021.
Menariknya, menurut studi yang dilakukan University of Bristol pada 2007 dalam wolipop.detik.com, sebanyak 88 persen orang yang membuat resolusi Tahun Baru, gagal mewujudkannya. Sementara data National Health Service di Inggris menyebutkan hanya 1 dari 10 orang yang sukses menjalankan resolusi yang telah dibuat.
Alasan kegagalan menurut psikolog sosial Amy Cuddy dari Harvard Business School, adalah kebanyakan resolusi dibuat bukan untuk diwujudkan tapi untuk menjadi gagal dan juga rendahnya motivasi dalam mewujudkannya.
Baca juga 5 Area Pengembangan Diri
Bila dianalogikan dalam sebuah proses coaching untuk pencapaian tujuan, terdapat 3 hal yang biasanya terlewat dalam proses pencapaian tujuan:
1. Saat ini ada dimana
Bisa jadi tujuannya sudah jelas bahkan SMART, namun yang terlupa adalah berada dimana dia pada saat menuju tujuannya. Bila dianalogikan pesan ojek online, driver ojek online tidak bisa memproses order ketika titik penjemputan tidak ditemukan dan tentu proses menuju tujuan juga tidak bisa dilakukan.
Atau analogi lain ada yang ingin bersemangat ingin pergi ke Jakarta dengan naik pesawat, setelah dicek posisi dimana dia berada ternyata ada di kota Karawang. Setelah dia menyadari dimana dia berada baru mengubah tidak lagi naik pesawat tapi lebih ideal naik kereta.
Jadi perjelas posisi saat ini sedang ada dimana. Perjelas lagi sedang ada apa disana, apa ada tantangan? Apa yang membuatnya belum berjalan? Bila tantangan ini tidak ada, maka apa yang seharusnya ada?
2. Mindset
Memperjelas posisi saat ini sedang dimana adalah awal kesadaran yang baik terhadap proses mencapai tujuan. Namun kesadaran untuk mengetahui ada mindset apa yang sedang berjalan juga salah satu yang lebih penting. Ada sebuah kata-kata yang menarik “mustahil dengan cara yang sama untuk mendapatkan hasil yang berbeda”.
Artinya jika ingin mendapatkan hasil yang berbeda, idealnya caranya juga berbeda. Untuk mendapatkan cara yang berbeda idealnya mindsetnya juga berbeda. Atur jarak pandang atur pola pandang terhadap tujuan, karena bila ini disadari akan menentukan posisi saat ini akan ada dimana. Butuh kesadaran yang tinggi untuk menemukan bahwa mindset ini perlu berubah.
3. Kualitas
Perubahan mindset adalah salah satu bagian penting, dan akan menjadi menjadi penting juga bila diikuti dengan perubahan kualitas atau perilaku. Dengan mindset yang kuat akan memunculkan kualitas yang kuat bagi pemilik tujuan. Proses dalam menuju tujuan akan terasa baik-baik saja bila si pemiliki tujuan memiliki kualitas diri yang kuat.
Tidak mudah baper, tidak rapuh, karena kita tahu dalam proses menuju tujuan tidak semudah yang dibayangkan, tidak semulus jalan tol dan kenyataannya seterjal perjalanan menuju puncak gunung yang ada jurang jarang terjal dan sebagainya.
Kesadaran untuk menemukan 3 hal ini yang tidak mudah ditemui, butuh teman bicara yang bisa memprovokasi pola pikir, mengeksplorasi keyakinan, nilai, dan harapan. Butuh teman bicara yang bisa mendengarkan dan netral tanpa memberi label dan asumsi.
Nah, mumpung masih di awal tahun, perkuat resolusi 2021 tentang karir, bisnis dan kehidupan personal dengan menghubungi coach kamu dalam program Rebound Yourself in Career, Business and Life disini.
Maksimalkan potensi diri Anda dengan bantuan Self-Growth Coach kami.
Explore lebih banyak artikel dalam kategori yang sama untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Kesadaran untuk menemukan 3 hal ini yang tidak mudah ditemui, butuh teman bicara yang bisa memprovokasi pola pikir, meng...
Tujuh tahap pengalaman menjalani sebuah perubahan dalam hidup manusia, yaitu Shock-Denial-Frustation-Depression-Experime...
Dorongan dan inspirasi yang otentik akan membawa perubahan energi yang menyegarkan badan dan pikiran Anda, sementara dor...
I learned many-many things, not just about how to be a professional coach, but also about how to be a better communicato...
M Nur Fannie Prasetyo
Prast is Executive, Leadership & Business Coach. Prast has been doing his career as a Coach since 2014. Now Prast holds ICF Professional Certified Coach & Registry Coach Mentor